Peristiwa Internasional

Ukraina akan Luncurkan Buku Algojo Bukti Kejahatan Perang Rusia

Rabu, 08 Juni 2022 - 17:16 | 33.68k
Seorang anak laki-laki menempatkan cokelat di kuburan ayahnya, yang meninggal dalam pembantaian Bucha, di pemakaman di Ukraina. (FOTO: Screenshot Reuters)
Seorang anak laki-laki menempatkan cokelat di kuburan ayahnya, yang meninggal dalam pembantaian Bucha, di pemakaman di Ukraina. (FOTO: Screenshot Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy mengatakan, Minggu depan Ukraina akan meluncurkan "Book of Executioners (Buku Algojo)", yakni sebuah sistem untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang yang dilakukan selama pendudukan Rusia.

Dilansir Reuters, Jaksa Ukraina mengatakan, mereka telah mengumpulkan data lebih dari 12.000 dugaan kejahatan perang yang melibatkan lebih dari 600 tersangka pelakunya sejak Rusia menyerang Ukraina 24 Februari 2022.

"Minggu depan, sebuah publikasi khusus akan diluncurkan, 'The Book of Executioners', sebuah sistem informasi untuk mengumpulkan konfirmasi data tentang penjahat perang, penjahat dari tentara Rusia," kata Zelenskiy dalam sebuah alamat video.

Dalam pidato malamnya itu, Volodymyr Zelensky mengatakan, Ukraina akan segera meluncurkan sistem pengumpulan data untuk merekam bukti kejahatan perang yang dilakukan atau diperintahkan oleh pasukan Rusia di Ukraina. 

Ukraina-b.jpg

Zelensky mengatakan ini akan menjadi elemen kunci dalam janjinya yang sudah berlangsung lama untuk mengadili prajurit Rusia yang telah melakukan apa yang oleh otoritas Ukraina digambarkan sebagai pembunuhan, pemerkosaan, dan penjarahan.

"Ini adalah fakta konkret tentang individu nyata yang bersalah atas kejahatan kejam yang nyata terhadap Ukraina," kata Zelensky.

Dia mencontohkan yang terjadi di desa Bucha di pinggiran kota Kyiv, di mana penyelidik menemukan apa yang mereka katakan sebagai bukti eksekusi massal.

Rusia mengatakan telah berusaha keras untuk menghindari penargetan warga sipil dalam “operasi militer khusus” di Ukraina itu. Meskipun faktanya, mereka tetap melakukan penghancuran rumah dan tempat tinggal warga sipil dan itu membunuh penghuninya.

Para pejabat Rusia juga menolak foto-foto peristiwa di Bucha sebagai “rekayasa” yang dibuat oleh pihak berwenang Ukraina setelah pasukan Rusia meninggalkan kota itu pada akhir Maret.

Namun Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy memiliki bukti kuat kejahatan perang yang dilakukan tentara tentara Rusia sehingga ia kukuh dan akan meluncurkan "Book of Executioners (Buku Algojo)", sebuah sistem untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang yang dilakukan selama pendudukan Rusia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES