Ekonomi

Bupati Garut Jamin Tak Ada Penerimaan Lain Selain Pajak dari Industri

Rabu, 08 Juni 2022 - 12:47 | 125.08k
Bupati Garut Rudy Gunawan, melakukan kunjungan kerja ke PT. Pratama Abadi Industri, di Jalan Raya Nagreg-Limbangan, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Selasa (7/6/2022). (Foto Dok Diskominfo Garut) 
Bupati Garut Rudy Gunawan, melakukan kunjungan kerja ke PT. Pratama Abadi Industri, di Jalan Raya Nagreg-Limbangan, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Selasa (7/6/2022). (Foto Dok Diskominfo Garut) 

TIMESINDONESIA, GARUTBupati Garut Rudy Gunawan memastikan tidak ada pungutan bagi setiap perusahaan yang beroperasi di wilayahnya selain retribusi dan pajak. Rudy menegaskan, penerimaan berupa pajak diperlukan untuk pembangunan daerah.

Pernyataan itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke PT Pratama Abadi Industri, di Limbangan, Kabupaten Garut, Selasa (7/6/2022). Menurut Bupati Garut, tugas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dalam menyelenggarakan pemerintahan hanya melayani. 

"Bapak ibu, perusahaan tidak boleh memberikan apapun kepada kami kecuali retribusi atau pajak, yang lain 'NO'," kata Rudy dalam siaran pers yang diterima, Rabu (8/6/2022). 
Ia menjamin pemerintah daerah akan mempermudah segala pelayanan, selama perusahaan memenuhi sejumlah dokumen resmi yang dipersyaratkan. "Kalau ada IMB, pasti kami akan memberikan panduan, bukan mempersulit," ujarnya. 

Rudy Gunawan berharap PT Pratama Abadi Industri bisa menjadi mitra pemerintah, dan juga kebanggaan bagi Kabupaten Garut. Sebab menurutnya, keberadaan industri penting bagi pertumbuhan ekonomi di daerahnya.

"Kami hanya ingin menyampaikan sebagai bupati ya, bahwa industri penting bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Garut," ucapnya.

Selain itu, Rudy juga menginginkan agar masyarakat Garut yang bekerja di perusahaan tersebut akan semakin banyak. Dengan demikian, keberadaan perusahaan akan membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan persoalan pengangguran. 

Tidak hanya menjadi solusi dalam penanganan pengangguran, pendapatan negara dari keberadaan perusahaan melalui pajak meningkat berkali-kali lipat. Rudy mengungkapkan, dahulu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas lahan yang kini ditempati PT Pratama Abadi Industri untuk 20 hektare lahan tidak lebih dari Rp2 juta. 

Kenaikan tarif PBB atas lahan saat ini disesuaikan dengan perhitungan dan rumus setelah bangunan berdiri. "Contohnya pabrik tetangga, di situ sekarang PBB-nya sudah Rp3 miliar. Dapatlah Garut Rp3 miliar PBB-nya, digunakan untuk apa? PBB itu digunakan untuk membangun infrastruktur," jelas Rudy.

Kepala Disnakertrans Garut Erna Sugiarti, menuturkan kunjungan bupati kali ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah daerah, kepada industri yang ada di Kabupaten Garut. Erna menjelaskan, keberadaan industri secara langsung menciptakan lapangan pekerjaan dalam rangka penurunan angka pengangguran.

"InsyaAllah sampai dengan akhir tahun ini perusahaan ini akan menyerap 10 ribu tenaga kerja. Karena sudah terserap sebanyak 6 ribu orang, jadi nanti masih ada 4 ribu lagi," ujar Erna. 

Erna berharap ke depan akan ada lagi investor-investor lain yang datang dan membuka operasional di Kabupaten Garut. Untuk menunjang hal tersebut, Erna menyatakan pihaknya memiliki data pencari kerja yang sudah dilatih baik melalui Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah maupun swasta. 

"Data ini telah disiapkan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri," ucapnya. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES