Wisata

Tiket ke Candi Borobudur Naik, Menparekraf RI Sandiaga Uno: Bukan Cari Keuntungan

Selasa, 07 Juni 2022 - 18:27 | 36.53k
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI)  Sandiaga Salahuddin Uno. (FOTO: dok pribadi)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno. (FOTO: dok pribadi)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI) Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya memahami keresahan masyarakat terkait naiknya harga tiket masuk Candi Borobudur.

"Namun yang perlu saya tekankan adalah keputusan ini datang bukan untuk mencari untung, melainkan sebagai upaya pelestarian budaya, mendorong kebangkitan ekonomi dan membuka lapangan kerja," katanya dalam keterangan tertulis Selasa (7/6/2022).

Kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu, kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif telah berkoordinasi dengan berbagai pihak dan keputusan tersebut lahir sebagai konsep pariwisata berkelanjutan. "Sekaligus agar Borobudur dapat terus dinikmati anak cucu kita nanti," jelasnya.

Ia menjelaskan, harga tiket masuk Rp750.000 itu juga bukan untuk masuk komplek Borobudur, melainkan biaya naik ke atas candi sebagai langkah menjaga kekokohan bangunan yang masuk ke dalam daftar 7 keajaiban dunia.

"Jadi sekali lagi saya tekankan agar kita tetap bersatu di tengah isu ini demi kelestarian Borobudur sekaligus melihat dampak terhadap masyarakat dan sosio-ekonomi yang sejalan dengan konsep pariwisata berkualitas, berbasis komunitas, dan wisata yang fokus pada pemulihan ekonomi masyarakat terutama wilayah sekitarnya," ujarnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kenaikan tarif ke Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menuai kontroversi.

Kemarin, Luhut menyebut pemerintah akan menaikkan harga tiket tersebut menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara. Selain itu, kuota wisatawan yang diperbolehkan naik ke Candi Borobudur juga dibatasi 1.200 orang setiap harinya.

"Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja," tulis Luhut dalam akun Instagram pribadinya kemarin.

Keputusan itu lanjut dia, dilakukan demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara. Semua turis nantinya juga diwajibkan menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.

"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini, sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," ujarnya.

Hal itu pun ditentang banyak pihak. Pasalnya, hal itu jauh dari rasa keadilan. Karena nantinya warisan budaya Candi Borobudur itu hanya bisa dinikmati oleh orang-orang kaya saja. Sedangkan warga yang miskin tak akan bisa menikmati secara langsung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES