Peristiwa Internasional

Rusia Kehilangan Satu Jenderal Lagi di Perang Lawan Ukraina

Selasa, 07 Juni 2022 - 08:44 | 45.17k
Jenderal Rusia Roman Kutuzov (kiri) digambarkan sebagai salah satu tokoh paling senior yang bertempur di Ukraina. (FOTO: The Moscow Times)
Jenderal Rusia Roman Kutuzov (kiri) digambarkan sebagai salah satu tokoh paling senior yang bertempur di Ukraina. (FOTO: The Moscow Times)

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia banyak kehilangan para jenderalnya selama menginvasi Ukraina. Terbaru Mayor Jendral Roman Kutuzov dinyatakan tewas dalam pertempuran sengit di wilayah Donbas timur Ukraina.

Mayor Jenderal Roman Kutuzov dilaporkan memimpin operasi di sekitar desa Mykolaiv pada hari Minggu ketika artileri Ukraina menghantam posisi Rusia di wilayah Donbas Ukraina timur. 

Dilansir The Moscow Times, beberapa jam kemudian dia dilaporkan tewas oleh reporter televisi negara Rusia, Alexander Sladkov dalam sebuah posting Telegram yang memuji keberanian sang jenderal. 

"Jenderal memimpin tentara untuk menyerang, seolah-olah tidak ada cukup kolonel," tulis Sladkov. 

"Meskipun kematian Kutuzov masih belum dikonfirmasi oleh Moskow, berita kematiannya memberikan pukulan lebih lanjut bagi Angkatan Bersenjata Rusia, yang telah diganggu oleh kehilangan komandan senior yang tidak proporsional sejak menyerang Ukraina pada akhir Februari," kata para analis kepada The Moscow Times. 

Setelah menyusun kembali pasukan mereka di Ukraina timur pada awal April, pasukan Rusia telah memusatkan sebagian besar pasukan mereka di wilayah Luhansk, yang sebagian dikendalikan oleh separatis pro-Moskow.

Selama seminggu terakhir, pasukan Rusia telah berusaha untuk merebut kota strategis Severodonetsk di Luhansk. Meskipun sejumlah serangan balik Ukraina berhasil di kota itu selama akhir pekan, Gubernur Luhansk Sergei Gaidai mengatakan Senin bahwa situasi di sana tetap "sulit secara stabil." 

Desa Mykolaivka terletak di sebelah barat Severodonetsk, menguatkan laporan bahwa Kutuzov kemungkinan sangat dekat dengan garis depan ketika dia terbunuh.

Menurut Sladkov, Kutuzov adalah jenderal Rusia keempat yang terbunuh di Ukraina. Kremlin telah mengkonfirmasi hanya tiga, sementara sumber media Barat menyebutkan jumlahnya setidaknya 12. 

Di antara kematian itu adalah Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky, wakil komandan Angkatan Darat Gabungan ke-41, serta Letnan Jenderal Yakov Rezantsev, salah satu orang Rusia paling senior yang terbunuh di Ukraina. Rezantsev dilaporkan tewas dalam pertempuran di sekitar kota Kherson, Ukraina selatan. 

Meskipun posisinya pada saat kematiannya masih belum diverifikasi, Mayor Jenderal Roman Kutuzov menjabat sebagai komandan Angkatan Darat Gabungan ke-5 Rusia, dan kemudian sebagai wakil komandan Angkatan Darat Gabungan ke-29.

Mayor Jenderal Roman Kutuzov adalah salah satu tokoh paling senior yang bertempur di Ukraina. "Satu peringkat lebih tinggi dari seorang kolonel, peran mereka diasumsikan sebagai komandan divisi tertentu, yang berarti mereka ditugaskan dengan "komando langsung" dari sejumlah besar pasukan,"kata analis militer independen, Pavel Luzin. 

Analis mengaitkan tingginya tingkat kematian jenderal Rusia di Ukraina dengan masalah komunikasi di medan perang, menarik jenderal lebih dekat ke garis depan untuk memberi perintah. 

"Ada masalah dengan pemikiran independen dan pengambilan keputusan,” kata Luzin, “jadi para jenderal besar ditarik lebih dekat ke garis depan untuk memastikan perintah yang datang dari Moskow dijalankan," katanya.

Kematian tokoh senior tersebut merupakan pukulan besar bagi tingkat pengalaman militer di antara pasukan Rusia di medan perang, menurut Sam Cranny Evans, seorang analis militer di lembaga pemikir Royal United Services Institute yang berbasis di London.

Menurut banyak laporan, Rusia telah mengerahkan tentara muda yang tidak berpengalaman ke Ukraina, faktor yang terkait dengan tingkat kematian Rusia yang tinggi dan kemajuan yang lambat.

"Beberapa perwira senior Rusia bisa saja bertempur di fghanistan, Chechnya dua kali, Georgia, Suriah, Ukraina, jadi ada kemungkinan kehilangan sejumlah besar pengalaman,” kata Cranny Evans. 

Menurut sebuah posting Telegram oleh akun pro-Kremlin WarGonzo yang dijalankan oleh jurnalis Rusia Semyon Pegov, Jenderal Roman Kutuzov pernah bertugas di Suriah, dimana ia digambarkan sebagai salah satu yang paling berwibawa dan efektif dari komandan pasukan Rusia di Suriah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES