Ekonomi

Menengok Bisnis Gelas Kayu di Blitar yang Kebanjiran Permintaan

Sabtu, 04 Juni 2022 - 18:00 | 44.64k
Yudi Purnomo sedang mengolah Kayu menjadi gelas di rumahnya Jl Kaliporong Kelurahan Pakunden kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Sabtu (4/6/2022). (Foto: Ferry/ TIMES Indonesia)
Yudi Purnomo sedang mengolah Kayu menjadi gelas di rumahnya Jl Kaliporong Kelurahan Pakunden kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Sabtu (4/6/2022). (Foto: Ferry/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Yudi Purnomo warga jl Kaliporong Kelurahan Pakunden kecamatan Sukorejo Kota Blitar mengaku kewalahan memenuhi permintaan gelas kayu. Pengrajin yang mengubah kayu menjadi beragam gelas tersebut mendapatkan permintaan 2000 ribu gelas kayu perminggu.

"Ya. Sampai sekarang saya belum bisa memenuhi permintaan gelas kayu. Walau sudah melibatkan seluruh keluarga untuk membantu," kata Yudi saat ditemui TIMES Indonesia, Sabtu (4/6/2022).

Sebenarnya, Yudi hanya membuat gelas kayu mentahan. Artinya, ia mengirimkan gelas kayu mentahan itu kepada pengrajin lain untuk dipoles atau dicat. Pengrajin lain itu lah yang kemudian menjual gelas-gelas kayu kepada konsumen.

"Paling banyak memang untuk suvenir. Saya kirimkan ke pedagang di Kota Batu. Di sana, gelas kayu mentahan ini dipoles dan diolah secara khusus supaya bisa dipakai minum," ujarnya.

Yudi-Purnomo-a.jpgDeretan gelas kayu buatan Yudi Purnomo. (Foto: Ferry/ TIMES Indonesia)

Untuk memenuhi permintaan yang tinggi, Yudi melibatkan seluruh keluarga. Mulai dari kakak, adik hingga anak dan istri. Untuk kakak dan adiknya membuat gelas kayu di rumah masing-masing. Sedangkan, anak dan istrinya membantu di rumahnya.

"Saya garap sekeluarga. Ada yang memotong kayu, bagian melubangi kayu dan bagian menggosok. Karena lebih efektif kalau sekali menggarap tiga orang," jelas Yudi.

Meskipun telah dibantu keluarga, dalam sehari, Yudi hanya mampu membuat 100 gelas kayu. Jadi dalam seminggu ia hanya memproduksi rata rata 600 gelas. Jumlah tersebut tentu jauh dari permintaan yang mencapai 2000 perminggu.

Menurutnya, selain ia dan keluarganya tidak ada lagi pengrajin gelas kayu di sekitar kecamatan Sukorejo. Bahkan, dikatakannya, se kota Blitar, kerajinan gelas kayu hanya ia yang membuat.

Yudi-Purnomo-b.jpgTempat Yudi Purnomo membuat Gelas Kayu di Jl Kaliporong Kelurahan Pakunden kecamatan Sukorejo Kota Blitar. (Foto: Ferry/ TIMES Indonesia)

"Sebenarnya saya membuat anak catur yang saya kirim ke Bali. karena pandemi, permintaan ke Bali sepi. Terus ada orang dari Kota Batu yang minta dibikinkan gelas dari kayu," urainya.

Yudi membuat gelas dari kayu mahoni. Itu karena, kayu mahoni lebih mudah didapatkan. Juga, kayu mahoni lebih mudah diolah. Sedangkan, untuk model yang ia buat tergantung dari permintaan pembeli. Mulai model gelas sederhana hingga model gelas yang rumit.

"Sebenarnya ya pingin memproduksi lebih banyak. Tapi ya itu saya tidak ada karyawan. Selain itu, kan tidak semua orang memiliki ketelatenan untuk membuat gelas kayu ini," urainya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES