Pendidikan UIN Malang

Gandeng TIMES Indonesia, Rektor UIN Maliki Malang Dukung Jurnalisme Positif

Jumat, 03 Juni 2022 - 16:42 | 39.08k
CEO TIMES Indonesia Khoirul Anwar (paling kiri) bersama Rektor UIN Malang Prof Dr HM Zainuddin MA menunjukkan dokumen kerjasama. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
CEO TIMES Indonesia Khoirul Anwar (paling kiri) bersama Rektor UIN Malang Prof Dr HM Zainuddin MA menunjukkan dokumen kerjasama. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Rektor UIN Maliki Malang Prof HM Zainuddin MA menggandeng media online nasional TIMES Indonesia yang merupakan inisiator Jurnalisme Positif. Konsep tersebut mendapat apresiasi dan dukungan dari Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Zainudin menyampaikan, kerjasama ini pada prinsipnya untuk pengembangan citra lembaga melalui publikasi yang masif terkait prestasi mahasiswa, dosen, dan lembaga.

"Di era saat ini, media massa penting untuk meningkatkan grade lembaga. UIN Malang menyiapkan menjadi perguruan tinggi berkelas internasional seperti di roadmap kita yakni international recognition," kata Rektor.

Media massa diminta keterlibatannya dalam merealisasikan cita-cita roadmap UIN Malang. Saat ini, UIN Malang sedang melakukan pengembangan pembangunan di Kampus 3 yang berada di Junrejo, Kota Batu dengan target di tahun 2024 mendatang.

"Kita dukung jurnalisme positif. Kita buang sampah-sampah berita negatif. Kita dukung berita positif, inovatif, dan bersifat prestasi baik mahasiswa, dosen maupun kelembagaan," ungkapnya.

Melalui kerjasama ini, setiap kegiatan, program, cita-cita dan roadmap UIN Malang diharapkan dapat masif dalam pemberitaan untuk menaikkan grade kampus.

CEO TIMES Indonesia Khoirul Anwar mengapresiasi upaya UIN Malang. Dengan kolaborasi indah, sehat, dan baik ini, sinergi antar instansi dapat terjalin dengan baik.

"Tugas paling dasar media adalah menyampaikan fakta dan kebenaran walau pun itu pahit. Ada dua sisi fakta dan kebenaran di hadapan publik. Pertama, fakta dan kebenaran yang positif menurut pandangan publik. Kedua, fakta dan kebenaran yang negatif menurut kacamata publik," bebernya.

Anwar melanjutkan, bahwa keduanya memiliki ciri khas. Fakta dan kebenaran yang positif akan membawa aura baik (positive thinking), inspiratif dan mampu memberi teladan (inspiring), serta bisa mencerahkan (building).

Sedangkan fakta dan kebenaran negatif akan memberi aura negatif, memunculkan syakwa sangka, menstimulasi kebencian, dan menurunkan kesombongan. "Aura positif akan menarik hal-hal yang positif. Aura negatif akan pula menarik yang negatif. Itu sudah Law of attraction. Ini sunnatullah!," tegasnya.

Pria berkacamata itu menuturkan, fungsi jurnalisme positif adalah membangun aura positif dimanapun berada. Membangun bangsa ini dengan kepositifan. Baik dengan cara terus menerus memberi dan menularkan nilai-nilai positif, maupun menginternalisasikan nilai positif itu ke dalam diri dan lingkungan.

"Pada prinsipnya, sinergi digitalisasi di era saat ini sangat penting buat media cetak, online, televisi dan radio. Ini kesempatan baik untuk membangun citra positif kelembagaan," tukasnya.

Rektor UIN Maliki Malang melakukan penandatanganan MoU dengan TIMES Indonesia dan sejumlah media lainnya di Ruang Rektor, Gedung Rektorat Ir Soekarno pada Jumat (3/6/2022). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES