Kesehatan

Target Turunkan Stunting, Bupati Kediri Kembangkan Beras Biofortifikasi Tinggi Zinc

Kamis, 02 Juni 2022 - 20:38 | 132.40k
Bupati dan Wakil Bupati bersama Forkopimda serta anak-anak TK saat kegiatan Rembug Stunting antar forum komunikasi lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting 2022. (Foto: Canda Adisurya/TIMES Indonesia)
Bupati dan Wakil Bupati bersama Forkopimda serta anak-anak TK saat kegiatan Rembug Stunting antar forum komunikasi lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting 2022. (Foto: Canda Adisurya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kediri tahun 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menggelar Rembug Stunting antar forum komunikasi lintas sektor di Convention Hall SLG, Kamis (2/6/2022).

Salah satu langkah penurunan stunting yang akan ditempuh Pemkab Kediri yakni berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mengembangkan beras biofortifikasi dengan kandungan tinggi zinc.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana biasa disapa Mas Bup Dhito mengatakan, beras biofortifikasi ini adalah beras unggulan yang memang dikhususkan untuk anak-anak stunting.

Bupati-Kediri-b.jpg

Beras biofortifikasi yang dimaksud merupakan beras hasil pengembangan Kementerian Pertanian yang memiliki kandungan zinc tinggi melalui varietas unggul padi Inpari IR Nutri Zinc.

Beras biofortifikasi itu, menurut Mas Bup Dhito merupakan program pemerintah pusat yang pelaksanaannya berkolaborasi dengan pemerintah daerah. "Kita sedang menyiapkan sekitar 2800 hektar lahan di daerah Purwoasri untuk penanaman beras biofortifikasi," terangnya.

Mas Bup Dhito menambahkan, saat ini yang tengah dipertimbangkan yakni penjaminan penjualan hasil produk beras itu, selain khusus untuk stunting. Sebab, beras itu merupakan produk varietas baru yang belum familier di kalangan masyarakat.

Adapun, jumlah angka stunting di Kabupaten Kediri saat ini sebesar 14,1 persen. Meski prosentase stunting di Kabupaten Kediri dibawah rata-rata nasional maupun provinsi, Mas Bup Dhito menegaskan kepada semua pihak untuk tidak terburu-buru merasa puas. "Saya minta jangan berbesar hati, karena target kita 2023 itu satu digit angka stunting," pungkas Bupati muda Kediri.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kediri Dewi Maria Ulfa menyampaikan upaya penurunan stunting dilaksanakan secara berjenjang dan telah dituangkan dalam surat keputusan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa.

Pada tahun 2019-2022 telah ditetapkan 42 desa di Kabupaten Kediri sebagai lokus stunting. Kemudian, pada 14 Maret 2022 telah disepakati lokasi desa stunting di Kabupaten Kediri tahun 2023 sebanyak 343 desa dan satu kelurahan.

"Pada tahun 2023 Kabupaten Kediri telah menjadikan semua desa sebagai lokus stunting," ungkap Mbak Dewi, sapaan akrab Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa.

"Dengan penambahan lokus stunting itu, program dan kegiatan yang mendukung penurunan stunting di tiap SKPD direncanakan anggaran dan lokasinya disesuaikan dengan lokasi desa stunting tahun 2019-2023," pungkas Dewi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES