Peristiwa Daerah

Manten Kopi, Upaya Lestarikan Tradisi Leluhur Kebun Kopi Karanganyar Blitar

Minggu, 29 Mei 2022 - 14:35 | 114.56k
Sesepuh Desa Modangan memulai ritual Manten Kopi di Kebun Kopi Karanganyar Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Minggu (29/5/2022). (Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)
Sesepuh Desa Modangan memulai ritual Manten Kopi di Kebun Kopi Karanganyar Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Minggu (29/5/2022). (Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITARKebun Kopi Karanganyar Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar menggelar ritual Manten Kopi, Minggu (29/5/2022).

Ritual Manten kopi mempertemukan kopi tangkai lanang (laki-laki) dan wadon (perempuan). Pasangan ini diibaratkan pengantin lelaki dan pengantin perempuan.

Ritual tersebut menjadi agenda penanda dimulainya panen raya kopi di perkebunan peninggalan Belanda itu. Perkebunan kopi  biasanya menggelar even manten kopi setiap bulan Juni atau Juli. 

"Manten kopi ini sudah ada sejak perkebunan ini berdiri pada tahun 1874 oleh Belanda. Sampai saat ini terus kita lestarikan," kata Herry Noegroho, Komisaris Perkebunan Kopi Karanganyar.

Prosesi ritual manten kopi dimulai dengan memetik kopi di salah satu pohon. Kopi yang dipilih adalah kopi yang berada di tempat yang dianggap subur.

Untuk memetik kopi, sesepuh Desa Modangan hadir untuk memimpin ritual. sesepuh inilah yang akan memilih mana kopi lanang dan mana kopi wadon yang akan dijadikan pengantin.

Manten-Kopi-2.jpgManten kopi diarak menuju pendopo untuk diberikan kepada Komisaris Kebun Kopi Karanganyar. (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia) 

"Ritual Manten Kopi sudah menjadi tradisi tahunan. Namun dua tahun sebelumnya kita adakan secara internal. Karena ada pandemi Covid-19," tambah Herry.

Setelah memilih kopi lanang dan kopi wadon, kemudian keduanya dibungkus menggunakan kain putih. Lalu diarak mengelilingi sebagian kebun kopi seluas 250 hektare itu dengan diiringi alunan gamelan Jawa. 

Setelah diarak, kedua kopi tersebut diserahkan kepada pengelola pabrik kopi yang sudah menunggu di pendopo. Pendopo inilah yang akan dijadikan pelaminan pengantin kopi sebagai pertanda siap diolah. 

"Ritual pengantin kopi sebagai ucapan rasa syukur kepada sang pencipta. Agar hasil panen tahun-tahun berikutnya lebih baik dan lebih banyak," ujarnya. 

Herry mengutarakan, tujuan utama ritual Manten Kopi diungkapkannya adalah dalam rangka menyambut panen raya dan ucapan syukur pada Tuhan yang Maha Esa. Dan merupakan doa semoga panen kopi lancar dan membawa kesejahteraan bagi manajemen dan juga karyawan dan masyarakat sekitar.

Manten-Kopi-3.jpgSesepuh Desa Modangan Manten Kopi menyerahkan Manten Kopi kepada Komisaris Kebun Kopi Karanganyar. (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia) 

"Doa yang disimbolkan dengan ornamen pengantin kopi ini adalah berdoa supaya pelaksanaan petik kopi, pengolahan sampai dengan proses penjualan tidak ada kendala," tambahnya.

Sementara itu, Randu Ramaditya Wakil Direktur Kebun Kopi Karanganyar menambahkan, sejak 2017 Kebun Kopi Karanganyar juag telah menjadi destinasi wisata. sehingga Manten kopi dikemas menjadi pertunjukan budaya. Dengan harapan bisa mendatangkan wisatawan.

"Kebun Kopi ini dalam setahun mampu mehasilkan 20 ton kopi basah. Dari segi kuantiti kita memang menurun. Mudah mudahan tahun ini bisa meningkat," tambahnya.

Menurutnya, Kebun Kopi Karanganyar adalah wisata budaya dan sejarah. Jadi salah satu fokus utama pihaknya adalah konsen budaya dan sejarah. Termasuk ritual Manten kopi tersebut. 

"Seiring dengan tempat ini menjadi destinasi wisata, kita berharap bahwa Ritual Manten Kopi ini bisa dikemas menjadi suatu daya tarik wisata baik dari lokal maupun nasional," ulasnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES