Peristiwa Daerah

Envigreen Society: Plastik Kemasan Dominasi Sampah Sungai

Minggu, 29 Mei 2022 - 11:32 | 63.62k
Komunitas gelar clean up dan brand audit Kali Metro untuk memetakan pencemaran sampah di Sungai. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Komunitas gelar clean up dan brand audit Kali Metro untuk memetakan pencemaran sampah di Sungai. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATUPlastik kemasan dominasi sampah plastik yang mencemari Sungai Metro. Hal ini terungkap dalam kegiatan clean up dan brand audit Kali Metro yang dilaksanakan Komunitas Envigreen Society.

Dalam kegiatan ini, Envigreen Society berhasil mengevakuasi 10 karung sampah dengan berat 103.5 Kg. Dengan Komposisi sampah 52% Plastik Sachet dan Kresek, 48% Sampah Pakaian dan Kain Bekas.

Lebih mengejutkan plastik kemasan ini merupakan kemasan dari produk yang dihasilkan beberapa produsen terkenal seperti Unilever, Wings dan Indofood.

"Setelah melakukan menimbangan dan penghitungan sampah yang sudah kami lakukan ditemukan adalah TOP Brand yang sudah menjadi konsumsi rutin masyakarat sekitar seperti Unilever 32%, Wings 24%, Indofood 20%, Garuda Food 12% Dan Siantar Top 12%," ujar Koordinator Komunitas Envigreen Society Alaika Rahmatullah.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa produsen harus bertanggung jawab atas produk yang dihasilkannya sesuai dalam amanat pasal 15 Undang Undang 18 Tahun 2008.

Sampah-Sungai-2.jpg

Menurutnya brand audit ini menggunakan metode Transek sampah dengan transek ukuran 1 meter persegi dengan panjang area 15 meter dan diambil dari 15 titik transek agar bisa diketahui luasan sampah yang diambil.

"Kali Metro dipilih sebagai kawasan yang sering menjadi tempat buangan sampah dan di bagian hilir akan masuk ke Bendungan Karangkates yang nanti nya akan mengalir ke wilayah hilir," ujarnya.

Aksi ini diikuti 30 orang yang terdiri dari beberapa komunitas diantaranya, Ecoton, Envigreen Society, Paragon Technology And Innovation, River Warrior, Brigade Evakuasi Popok.

Lebih lanjut ia menjelaskan kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sampah yang ada di Kali Metro dan untuk mengetahui produk apa saja yang paling berkontribusi dalam pencemaran sampah.

Terkait hal ini, mereka mendorong produsen agar lebih memperhatikan produk yang dihasilkan, karena banyak dijumpai kemasan sachet yang menyangkut di pohon pohon.

Sampah-Sungai-3.jpg

Mereka juga mendorong pemerintah, membuat peraturan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan sarana dan prasarana penampungan dan pengangkutan sampah.

Komunitas juga mendorong warga agar melakukan edukasi dan sosialisasi agar lebih bijak mengelola sampah dan melakukan pemilahan sampah dari rumah.

Sementara itu Rafika Aprilianti Peneliti Ecoton mengatakan dampak mikroplastik, merusak estetika sungai. Selain itu juga menyimpan kandungan berbahaya. Bispenol A dan phalate kedua senyawa tersebut sebagai Senyawa pengganggu hormon.

"Selain itu mikroplastik mempunyai ikatan terbuka secara kimia, jadi bisa mengikat senyawa berbahaya di lingkungan Timbal. Logam Berat. Pestisida dan Deterjen. Secara fisik jika masuk menggores sel-sel yang ada di dalam tubuh. Dan bisa memicu menstruasi dini, kanker," ucapnya saat mengikuti kegiatan clean up dan brand audit Komunitas Envigreen Society tersebut.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES