Peristiwa Daerah

Pilbup Sragen 2024, Dua Partai Siap Berkoalisi dengan Dedy Endriyatno

Sabtu, 28 Mei 2022 - 14:53 | 76.62k
Mantan wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno. (FOTO: Mukhtarul Hafidh / TIMES Indonesia)
Mantan wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno. (FOTO: Mukhtarul Hafidh / TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Mantan wakil bupati (Wabup) Sragen periode 2016-2021, Dedy Endriyatno bakal turun gunung di kontestasi Pilbup Sragen 2024. Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini siap meramaikan agenda politik Pilbup 2024 dengan jiwa dan semangat optimisme.

Sebagai bentuk pemanasan, mantan Wakil Bupati yang akrab disapa Mas Dedy ini, siap jika ditugasi partai maju di Pileg terlebih dulu. Secara tersirat, Dedy juga menyatakan siap maju ke Pileg DPRD provinsi.

“Saya tetap memantau kondisi dan perkembangan masyarakat Sragen. Intinya saat ini konsentrasi bagaimana memenangkan Pileg dulu. Bisa saja maju DPR RI, provinsi atau kabupaten,” ujarnya, Sabtu (28/5/2022).

Meski saat ini belum bisa memastikan mau maju Pileg tingkat apa, namun Dedy menyebut peluang besar jika maju Pileg provinsi. Apalagi, kursi DPRD provinsi dapil Sragen, Karanganyar, Wonogiri bertambah jadi 10 kursi sehingga peluang melenggang duduk di kursi legislatif jadi lebih besar.

“Mas Hadi (DPRD provinsi dari PKS periode sekarang) juga sudah dua periode dan kemungkinan maju ke DPR RI. Makanya terbuka peluang jika nanti maju ke provinsi,” jelasnya.

Dedy yang saat ini juga menjadi pengurus DPW PKS Jateng mengatakan, secara realistis kursi PKS di DPRD Sragen akan naik pada Pileg 2024 mendatang. Dengan perhitungan, PKS yang saat ini terus bergerak menarik simpati masyarakat akan meraih 10 kursi naik 100 persen dari kursi sekarang yang hanya 5.

“Ini perhitungan realistis, mudah-mudahan bisa tercapai dengan kondisi kursi DPRD kabupaten yang naik jadi 50 kursi,” tandasnya.

Dengan target perolehan kursi 10 tersebut, lebih lanjut, Dedy, otomatis PKS akan bisa mengusung calonnya sendiri pada Pilbup 2024 yang akan digelar setelag pileg. Bukan mengesampingkan koalisi, tapi jika sudah punya tiket sendiri, otomatis memudahkan langkah PKS dalam menatap Pilbup.

“Bukan kami anti koalisi, jika melihat situasi pilkada seperti kemarin. Setidaknya PKS tidak akan diseret-seret ke kanan kiri untuk kepentingan koalisi, karena sudah nyaman punya tiket sendiri,” tuturnya.

Bursa pemilihan bupati dan wakil bupati Sragen yang tinggal, kurang lebih 2 tahum. Dedy mengaku, sejauh ini PKS didekati dengan dua partai besar.

Sementara, hingga saat ini, PKS sendiri melakukan penjajakan koalisi pilbup tersebut. Tanpa menyebut nama partainya, Dedy mengaku tidak ingin gegabah dalam dinamika politik akan terus bergerak seiring mendekati tahun 2024.

“Ada juga calon yang sudah mendekat ke PKS dan siap mendanai semua biaya pilbup dengan syarat saya mau jadi wakil calon tersebut. Tapi tawaran tersebut belum kami iyakan karena kami masih konsentrasi pileg dulu sambil liat perkembangan,” tambahnya.

Soal peluang dirinya di pilbup, Dedy menyebut bahwa peluang itu selalu ada dan terbuka lebar. Apalagi dari hasil survei internal dan survei eksternal (partai lain), nama Dedy selalu berada di papan atas 3 besar.

“Saya tidak menyebut posisi teratas nama-nama calon. Tapi survei menyebut bahwa peluang menang ada dan besar. Karena tingkat penolakan saya di mata masyarakat relatif kecil. Makanya hasil survei ini akan kami jadikan pegangan sambil terus menunggu hasil survei berikutnya,” tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES