Peristiwa Daerah

Duta Pemuda Kenalkan Batik Khas Jombang ke Milenial

Sabtu, 28 Mei 2022 - 14:45 | 75.43k
Duta Pemuda Jombang saat mengkampanyekan 'keren memakai batik Njombangan saat launching Diandra Galeri Batik Jombang. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Duta Pemuda Jombang saat mengkampanyekan 'keren memakai batik Njombangan saat launching Diandra Galeri Batik Jombang. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Kabupaten Jombang selain terkenal dengan kota santri juga memiliki Batik Njombangan yang begitu manarik dengan ciri khas yang berbeda dengan batik daerah lainnya.

Salah satu motif andalan batik Jombang yaitu tugu ringin contong dan candi arimbi. Namun, sayang kini peminat batik khas Jombang sendiri sudah minim peminatnya. Hanya golongan pemerintahan dan orang tertentu yang sering memakai baju batik yang indah itu.

Melihat kondisi kaum milenial di Jombang yang kurang minat memakai batik Jombang, Dian Puspita Sari (32) Owner Diandra Geleri Batik Jombang berkolaborasi dengan pegiat batik yang ada di Jombang mencoba membuka terobosan baru dengan membuka galeri batik yang terletak di Pasar Wisata Religi Kawasan Makam Gus Dur.

Batik-khas-Jombang-yang-memiliki-motif-ringin-contong-dan-candi-arimbi.jpgBatik khas Jombang yang memiliki motif ringin contong dan candi arimbi. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

Dalam galeri batik itu terdapat berbagai macam batik yang berasal dari berbagai pengrajin yang ada di seluruh pelosok Kabupaten Jombang.

"Kami kolaborasi dengan berbagai pegiat batik yang ada di Jombang. Insyallah, dalam galeri ini sudah ada batik Njombangan," kata Dian kepada TIMES Indonesia, Sabtu (28/5/2022).

Untuk memikat dan menarik peminat dari kalangan kaum milenial yang ada di Jombang, wanita yang tinggal di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek itu membuat model baju batik yang sedang hits dikalangan anak muda.

Macam-macam-batik-asli-Jombang-yang-ada-di-Diandra-Galeri-Batik-Jombang.jpgMacam-macam batik asli Jombang yang ada di Diandra Galeri Batik Jombang. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Batik biasanya identik dengan orang tua yang memakainya. Kami mencoba membuat baju batik sesuai tren mode seperti yang di gemari kaum milenial," jelas dia.

Harga yang ditawarkan juga beragam sesuai dengan kantong anak muda mulai dari 50-100 ribuan untuk batik jenis sarung. Sedangkan untuk batik tulis dengan khas Jombangan mulai harga 90 ribu hingga 1 jutaan perkainnya.

"Untuk harga kita sesuaikan dengan kantong anak muda juga. Tergantung motif dan jenis batiknya. Tentu ada harga ada kualitas," paparnya.

Menurutnya, kini Batik sebagai warisan budaya yang sudah diakui oleh UNESCO menjadi warisan yang harus dilestarikan. "Ayo bangga memakai batik. Batik itu keren sudah diakui dunia kita harus bangga dengan itu," ajak wanita kelahiran Banyuwangi itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES