Peristiwa Daerah

Tak Sempat Diselamatkan, Banyak Hewan Ternak Mati Akibat Banjir di Probolinggo

Kamis, 26 Mei 2022 - 14:36 | 48.47k
Sejumlah hewan ternak warga yang mati akibat banjir di Probolinggo. (Foto: Diana/TIMES Indonesia)
Sejumlah hewan ternak warga yang mati akibat banjir di Probolinggo. (Foto: Diana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Hujan deras yang terjadi sejak pagi hingga sore melanda dataran Kabupaten Probolinggo, membuat banyak rumah warga di Kecamatan Gending, terendam banjir, Kamis (26/5/2022). Tak hanya merusak parobotan rumah tangga, banjir itu juga menewaskan banyak hewan ternak milik warga karena pemiliknya tak sempat menyelamatkan hewan peliaraannya.

Informasi yang diterima TIMES Indonesia, banjir tersebut berasal dari luapan air sungai yang melintas di kecamatan tersebut. Luapan air itu pun masuk ke daerah pemukiman warga yang berada dekat dengan bibir sungai.

Luapan air itu pun membuat warga panik dan sibuk menyelamatkan barang berharga dan parabotan rumah. Sementara, hewan ternak yang berada di kandang banyak terlupakan. Sehingga, banyak hewan ternak mati ditelan banjir.

Salah satunya, hewan ternak milik Ana, warga Desa Klaseman Kecamatan Gending. Ia mengaku ada puluhan ekor ayam miliknya mati akibat terendam banjir. Sebab, ayam itu berada di kandang yang posisinya rendah. Saat banjir datang, dirinya sibuk mengevakuasi barang di dalam rumahnya saja.

"Ayamnya nggak bisa lari. Ditambah banjirnya tinggi. Jadi mati di dalam kandang. Ada juga yang kandangnya sudah buka, tapi ayamnya tetap mati karena terlalu tinggi banjirnya," kata dia.

Akibat banjir itu, ternak ayamnya hanya tersisa 9 ekor. Sementara yang mati sekitar 24 ekor. Bahkan beberapa ekor lainnya terbawa arus banjir. "Ada yang ketemu di samping rumah. Ada juga yang ketemu di depan rumah tetangga. Kebawa arus itu," ungkap Ana.

Hal senada juga disampaikan Rois, warga Desa Bulang Kecamatan Gending. Ia mengaku banyak hewan ternak yang mati akibat banjir itu. Tidak hanya ayam, kambing pun juga ada yang mati. Sebab, banjir yang cukup tinggi. "Paling bangak ayam mati. Karena kecil dan nggak bisa renang. Ada yang mati dalam kandang. Bukan cuman ternak saya saja. Banyak warga lain juga. Soalnya sibuk jaga anak dan barang dalam rumah. Lupa sama ternak," paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES