Peristiwa

LGBT dan Cerita Kaum Nabi Luth yang Diazab

Rabu, 25 Mei 2022 - 23:51 | 293.45k
Bendera pelangi khas LGBT mengandung makna seksualitas manusia yang berwarna-warni. (FOTO: Iluminasi.com)
Bendera pelangi khas LGBT mengandung makna seksualitas manusia yang berwarna-warni. (FOTO: Iluminasi.com)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Apa itu LGBT? Dan apa bahaya perilaku LGBT? LGBT merupakan akronim dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Istilah LGBT sendiri muncul sejak tahun 1990-an yang awalnya hanya digunakan untuk merujuk kelompok homoseksual dan transgender saja. Sebagai representasi dari "Komunitas Gay".

Namun, seiring berjalannya waktu kini singkatan LGBT melingkupi banyak orientasi seksual dan beragam identitas gender. Bahkan, sekarang berkembang menjadi LGBTQ tambahan huruf Q sendiri yaitu akronim dari Queer yang dipakai untuk mewakili orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksualnya.

Baru-baru ini di Indonesia digemparkan dengan isu LGBT, menyusul podcast Deddy Corbuzier yang mengundang sosok gay. Isu itu kembali ramai setelah bendera LGBT dikibarkan di halaman kantor Kedubes Inggris untuk Indonesia di Jakarta tempo lalu.

Lantas apa sih bahayanya LGBT?. Mengaca dari sejarah munculnya hubungan badan sesama jenis itu sudah ada sejak zaman Nabi Luth. Namun, dulu istilahnya bukan LGBT melainkan homoseksual.

Kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom yang Diazab Allah SWT

Ada satu kisah yang menarik pada zaman nabi yang dapat diambil pelajarannya saat membahas homoseksual yaitu kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom yang di azab Allah SWT. Hal tersebut kerap menjadi landasan umat agama-agama Abrahamik (Yahudi, Kristen, dan Islam).

Alkisah, di kota Sodom sering terjadi homoseksual (hubungan badan antara laki-laki dengan laki-laki), biasa melakukan perampokan, dan melakuman berbagai perbuatan kemungkaran. Namun, tidak ada yang mencegah perbuatan tidak terpuji itu.

Mendengar hal itu, Nabi Luth diutus ke kaum Sodom dan Gomorrah untuk berdakwah mengingatkan agar mereka mau bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT. Dengan penuh kesabaran dan keikhlasannya Nabi Luth terus berdakwah tanpa meminta imbalan apapun.

Luth mengingatkan, bahwa perbuatan yang mereka lakukan merupakan perbuatan terkutuk yang dibenci oleh Allah SWT. Bahwa perbuatan seperti itu juga tidak pernah dilakukan oleh kaum sebelumnya.

Namun, niat baik yang dilakukan oleh Nabi Luth tidak diindahkan oleh kaum Sodom dan Gomorrah. Mereka (kaum Sodom) menolak ajakan Nabi Luth. Bahkan mereka mengancam akan mengusir Nabi Luth dan beranggapan bahwa Luth merupakan orang yang sok suci.

Mereka (Kaum Sodom) juga melarang Nabi Luth memberi perlindungan terhadap orang-orang yang hendak mereka perkosa dan rampok. Lebih parahnya mereka menantang Nabi Luth untuk mendatangkan azab seperti yang Nabi Luth sampaikan saat dakwah.

Pada akhirnya, Kota Sodom dan Gomorrah hancur berkeping-keping. Alquran dan Alkitab menyebutkan bahwa tempat tinggal kaum Luth dijungkirbalikkan dan dihujani belerang dan batu dari tanah yang terbakar.

Sumber di luar Alquran berhipotesa bahwa malaikat mengangkat negeri itu sampai ke awan. Saat terdengar kokok ayam dan lolongan anjing, negeri itu dibalikkan dan dijatuhkan.

Baik Alquran dan Alkitab menjelaskan bahwa istri Nabi Luth termasuk orang yang binasa dalam kejadian tersebut. Al-Qur'an sendiri tidak merincikan mengenai keadaan istri Luth saat binasa dan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES