Peristiwa Internasional

Jajak Pendapat di AS: Mayoritas Warga AS Ingin UU Kepemilikan Senjata Diperketat

Rabu, 25 Mei 2022 - 16:07 | 38.65k
Seorang wanita menangis dan memeluk seorang gadis muda saat berbicara di telepon di luar Willie de Leon Civic Center di Uvalde, Texas (FOTO: Allison dinner/AFP)
Seorang wanita menangis dan memeluk seorang gadis muda saat berbicara di telepon di luar Willie de Leon Civic Center di Uvalde, Texas (FOTO: Allison dinner/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah jajak pendapat menyatakan, mayoritas warga Amerika mendukung UU kepemilikan senjata lebih diperketat. Diperkirakan sekitar 390 juta senjata dimiliki warga sipil di Amerika Serikat saat ini.

Tetapi upaya untuk meloloskan undang-undang senjata nasional, telah berulang kali diblokir oleh Partai Republik dan beberapa wakil Partai Demokrat di Kongres. Bila tidak diperketat semaksimal mungkin, kengerian di Uvalde kemungkinan akan terulang.

Seperti diberitakan, seorang remaja, Salvador Ramos, 18, Selasa kemarin menembak mati 19 siswa Robb Elementary (Sekolah Dasar Robb) dan dua orang guru di Uvalde, San Antonio, Texas, Amerika Serikat dngan senjata api.

"Kita harus memiliki lebih banyak batasan, terutama jika anak-anak ini tidak waras dan yang ingin mereka lakukan hanyalah menyakiti orang, terutama terhadap anak-anak yang tidak bersalah yang pergi ke sekolah," kata Lisa Garza, 54, dari Arlington, Texas seperti dilansir Al Jazeera.

Garza berduka atas kematian sepupunya, Xavier Javier Lopez, yang sudah tidak sabar menunggu musim panas untuk berenang.

"Dia hanya seorang anak kecil berusia 10 tahun yang penuh kasih, hanya menikmati hidup, tidak tahu bahwa tragedi ini akan terjadi hari ini," katanya. "Dia sangat ceria, suka menari dengan saudara-saudaranya, ibunya," tambahnya.

Pembunuhan itu terjadi kurang dari 10 hari setelah seorang pria bersenjata kulit putih, yang memposting kata-kata kasar rasis secara online, juga telah membunuh 10 orang warga kulit hitam di sebuah toko kelontong di Buffalo, New York.

Undang-undang senjata di Texas termasuk yang paling tidak membatasi kepemilikan senjata di AS. "Tidak ada batasan usia minimum bagi anak-anak untuk memiliki senjata api di Texas," kata John Rosenthal, dari Stop Handgun Violence, sebuah kelompok yang bekerja pada pencegahan kekerasan senjata melalui pendidikan, kesadaran publik dan penegakan hukum yang efektif.

Amerika Serikat menyaksikan, rata-rata ada 10 penembakan massal per minggu. Hampir 200 penembakan massal telah terjadi sepanjang tahun ini, termasuk 27 insiden di sejumlah sekolah. Oleh karena itu, mayoritas warga AS mendukung pengetatan UU kepemilikan senjata.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES