Gaya Hidup

Sebelum Masuk Dunia Kerja, Kenali Dulu Office Politics

Senin, 23 Mei 2022 - 15:11 | 75.51k
Webinar PPI Austria menjadi perbincangan hangat membahas soal office politics yang harus dimiliki calon pekerja. (PPI Austria for TIMES Indonesia)
Webinar PPI Austria menjadi perbincangan hangat membahas soal office politics yang harus dimiliki calon pekerja. (PPI Austria for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, AUSTRIA – Sebelum masuk dunia kerja, seorang pekerja harus mengenali office politics. Kenapa? 

Hal ini menjadi perbincangan menarik dalam Webinar bertajuk 'Office Politics, Dunia Akademisi, Birokrasi dan Koorporat' yang digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Austria.

Dalam webinar yang dilaksanakan selama dua jam ini dilaksanakan penuh semangat dan menjadi refleksi Hari Pendidikan. Ikut serta dalam Webinar ini Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria dan Slovenia serta Wakil Tetap untuk PBB dan organisasi internasional lainnya di Wina Dr. iur. Damos Dumoli Agusman dan juga Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) selaku narasumber utama, Prof. Dr. Danang Parikesit.

Dalam kesempatan itu, Duta besar Damos menyampaikan pandangannya soal office politics. Menurut Damos, isu ini menjadi sesuatu yang menarik ketika diangkat oleh PPI Austria, mengingat hal ini baru bisa dirasakan ketika mahasiswa lulus dan masuk ke dunia kerja.

“Isu office politics menjadi menarik ketika hal ini tidak pernah diperkenalkan ketika menjadi mahasiswa, tetapi justru ketika sudah masuk ke office atau corporate,” kata Damos. Ia menambahkan, office politics merupakan realitas yang terjadi di dunia kerja.

“Tidak hanya di dunia birokrasi dalam negeri, office politics juga merupakan realitas yang ada sebagai bagian dari anatomi organisasi di level international. Kita tidak perlu melihat itu sebagai persoalan, tetapi kita bisa menilai dari kinerja organisasi,” ungkap Damos.

Selain sebagai realitas, Damos juga melihat office politics dari sudut pandang future practice. Akibat pandemic Damos melihat ada desain yang ingin mencoba model work from anywhere sebagai bagian dari future practice, apakah ini membuat office politics menjadi lebih cair atau justru lebih kental, pola relasi terkait hal ini menjadi sesuatu perdebatan.

Sementara itu, Ketua pelaksana webinar Fairuz Andra Prastyanti yang merupakan mahasiswa master University of Vienna menyampaikan pentingnya diskusi terkait office politics untuk kehidupan pasca kampus bagi pelajar yang mungkin tidak didapatkan dalam bidang pendidikan yang saat ini ditekuni.

“Kami berharap dapat menginisiasi diskusi interaktif akan pentingnya menyikapi permasalahan umum yang kerap dihadapi pelajar maupun alumni pada kehidupan pasca kampus,” ungkap Tya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PPI Austria 2022, Lukmanul Hakim Zaini menyampaikan dua hal yang menjadi perhatian terkait isu office politics. Pertama, Lukman berharap para pelajar perlu terus mengembangkan semangat future practice agar siap menjadi bagian dari masa depan.

“Webinar hari ini bisa menjadi pijakan kita ke depan untuk menggali imajinasi kita akan seperti apa office politics di masa mendatang,” pungkas Dosen IPB University tersebut.

Webinar-2.jpg

Hal kedua yang dikatakan Lukman terkait bagaimana pelajar dapat menjadi pribadi yang agile learner. “Belajar itu tidak hanya di kampus, tidak hanya di sekolah, dalam melatih menjadi pribadi yang agile learner kita bisa belajar pada teman-teman melalui diskusi pada hari ini, juga melalui pengalaman expert yang dihadirkan pada webinar hari ini,” ujar Lukman.

Sementara itu Prof. Danang Parikesit menyampaikan office politics yang menjadi menarik karena adanya tren the future of work. “Ada 3 isu utama dalam kerangka masa depan pekerjaan yang akan mempengaruhi office politics di masa mendatang, yang pertama adalah pola relasi kerja, kedua yaitu pengambilan keputusan, dan ketiga terkait isu interaksi, manusia dengan manusia serta manusia dengan mesin,” paparnya.

Lebih lanjut Danang menjelaskan pengalamannya terkait pola office politics yang bergeser dari generasi ke generasi, sangat sulit dipetakan karena relasinya sangat terkait dengan karakteristik generasi yang berbeda.

“Sangat berbeda office politics dalam inter-generation maupun intra-generation. Oleh karena itu, kita perlu mempertemukan dua hal, baik itu tujuan organisasi maupun tujuan karir/pengembangan diri dari setiap individu,” ujarnya.

Danang juga memaparkan, ketika seseorang masuk dalam sebuah organisasi akan dihadapkan pada berbagai pola relasi dimana kita perlu memahaminya. “Ada dua pola relasi yang umum ketika masuk ke dalam organisasi, pola relasi vertikal dan horizontal, namun ada satu lagi pola relasi diagonal yaitu hubungan antara anggota organisasi dengan orang di luar organisasi/mitra kerja”, ungkap Danang.

Gelaran webinar PPI Austria soal office politics ini diawali dengan foto bersama secara online, diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi dunia kerja nantinya dimana pola relasi memainkan peranan penting bagi tujuan karir atau pengembangan diri.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES