Peristiwa Daerah

Bupati Ponorogo Canangkan 8 Desa Cinta Statistik

Senin, 23 Mei 2022 - 13:26 | 39.94k
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko membuka Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 lanjutan dan pencanangan desa cinta statistik. (Foto:Marhaban/TIMES Indonesia)
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko membuka Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 lanjutan dan pencanangan desa cinta statistik. (Foto:Marhaban/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PONOROGOBupati Ponorogo Sugiri Sancoko meminta para kepala desa dan perangkatnya untuk membantu menyosialisasikan Sensus Penduduk 2020 lanjutan dan program desa cinta statistik dalam setiap pertemuan.

Permintaan Bupati Sugiri Sancoko tersebut disampaikan saat membuka sosialisasi Sensus Penduduk 2020 lanjutan, sekaligus mencanangkan  delapan desa statistik (Desa Cantik) Senin (23/5/2022) di Aula Hotel Amaris Ponorogo.

Delapan desa cantik tersebut meliputi, Desa Sambilawang Kecamatan Bungkal, Desa Kalimalang Kecamatan Sukorejo, Desa Grogol Kecamatan Sawoo, Desa Suren Kecamatan Mlarak, Desa Beton Kecamatan Siman, Desa Serangan Kecamatan Mlarak, Desa Bajang Kecamatan Balong, Desa Pagerukir Kecamatan Sampung.

Adapun kegiatan di delapan desa cinta statistik ini adalah peningkatan literasisasi dan kesadaran perangkat desa beserta masyarakatnya agar mau berperan aktif dalam bidang statistik. Selain itu juga  menjaga kualitas  dan keterbandingan indikator statistik.

"Saya berharap delapan desa cantik ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Ponorogo untuk menghadirkan data akurat," ulas Bupati Sugiri Sancoko.

Ia pun berharap pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 lanjutan dan desa cantik berjalan lancar, sukses,  dan mampu memberikan data akurat sehingga tidak ada kekeliruan dalam sensus penduduk.

"Terima kasih Badan Pusat Statistik (BPS) Ponorogo yang telah terus mengambil inisiatif dan terus berkoordinasi agar sensus penduduk terus berlanjut, " kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ponorogo Siswi Harini mengatakan, pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 lanjutan ini bertujuan mengumpulkan data mengenai komposisi, distribusi, dan karakteristik masyarakat.

Dengan metode kuisioner sederhana dilanjutkan dengan kuisioner yang lebih terperinci diharapkan diperoleh parameter demografi, seperti kelahiran, kematian, dan migrasi.

"Data ini berguna, antara lain untuk menghitung proyeksi penduduk, serta informasi penting lainnya dalam rangka   menghasilkan indikator Sustainable Development Goals (SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang kependudukan," kata Kepala BPS Ponorogo Siswi Harini.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES