Peristiwa Daerah

Jembatan Gantung Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Kondisinya Mengkhawatirkan

Jumat, 20 Mei 2022 - 14:25 | 37.29k
Anggota DPRD Kabupaten Sumedang, Heti Andorina bersama pihak terkait saat meninjau kondisi jembatan gantung di Tanjungkerta Sumedang Jabar, Jumat (20/5/2022). (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Anggota DPRD Kabupaten Sumedang, Heti Andorina bersama pihak terkait saat meninjau kondisi jembatan gantung di Tanjungkerta Sumedang Jabar, Jumat (20/5/2022). (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMEDANG – Jembatan gantung di atas Sungai Cikandung yang merupakan akses penghubung antara dusun Bojongberod desa Kertaharja Tanjungkerta dengan desa Kamal Tanjungmedar Kabupaten Sumedang kondisinya mengkhawatirkan.

Pasalnya, jembatan gantung tersebut dinilai sudah tidak layak dilintasi kendaraan roda dua mengingat struktur dari bambu dan kayu semakin lapuk. 

Hal itu disampaikan anggota DPRD Kabupaten Sumedang dari fraksi PDI Perjuangan, Heti Andorina kepada TIMES Indonesia setelah meninjau lokasi jembatan gantung di Tanjungkerta Sumedang Jawa Barat (Jabar), Jum'at (20/5/2022). 

"Jembatan gantung sepanjang 42 meter dengan lebar 1,5 meter ini telah berdiri sejak tahun 2009 yang dibangun secara swadaya masyarakat," ujar Heti. 

Selain itu, terang Heti, keberadaan jembatan gantung tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat dari Kecamatan Tanjungkerta maupun Tanjungmedar. Mengingat, sebagian besar jembatan itu digunakan oleh aktifitas para petani dan pedagang keliling.

"Tentu, saya sangat menyesalkan keberadaan jembatan yang kondisinya semakin mengkhawtirkan. Apalagi keberadaan jembatan tersebut belum ada perhatian dari pemerintah," terangnya. 

Sejak awal berdiri, sambung Heti, jembatan gantung tersebut dibiayai oleh perorangan dan swadaya masyarakat. Bahkan, pada tahun 2021 sempat ada perbaikan yang diinisiasi oleh dirinya. "Ya pada tahun lalu, saya keluarkan dana dari kantong sendiri untuk memperbaiki jembatan gantung ini," katanya. 

Namun demikian, terang Heti, ada beberapa pihak yang berjanji akan memperbaiki jembatan gantung itu, salahsatunya Jabar Quick Respons tapi hingga sekarang masih belum terealisasi.

"Dari Pemprov Jabar juga sudah direncanakan akan merenovasi jembatan ini namun terkendala karena pandemi Covid-19. Jadi, anggaran yang tadinya akan di alokasikan untuk pembangunan jembatan harus ditunda atau terkena refocusing," katanya. 

Oleh sebab itu, imbuh Heti, masyarakat setempat termasuk dirinya sangat berharap ada perhatian dari berbagai pihak untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut. 

"Intinya, kami bersama masyarakat Tanjungkerta dan Tanjungmedar masih menanti bantuan dari siapapun termasuk pemerintah daerah (Sumedang) untuk merenovasi akses penghubung ini terutama  bagi pejalan kaki ataupun pengendara roda dua," tandas Heti Andorina. (*) 


 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES