Peristiwa Internasional

Amerika Serikat Dukung Penuh Masuknya Finlandia dan Swedia ke NATO

Jumat, 20 Mei 2022 - 11:15 | 53.06k
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan dengan diapit Perdana Menteri Swediaz Magdalena Andersson serta Presiden Finlandia Sauli Niinisto di Gedung Putih, Kamis (19/5/2022). (FOTO: Al Jazeera/Reuters)
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan dengan diapit Perdana Menteri Swediaz Magdalena Andersson serta Presiden Finlandia Sauli Niinisto di Gedung Putih, Kamis (19/5/2022). (FOTO: Al Jazeera/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTAAmerika Serikat mendukung penuh bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan NATO ditengah perang di Ukraina.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dengan tegas menyuarakan dukungannya itu saat ia menjamu para pemimpin kedua negara Nordik tersebut di Washington, DC.

Finlandia dan Swedia secara resmi telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO, Rabu (18/5/2022).

Dengan diapit Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson dan Presiden Finlandia,  Sauli Niinisto, Biden mengatakan kepada wartawan, Kamis (19/5/2022) bahwa Stockholm dan Helsinki mendapat dukungan total dan penuh dari Washington dalam permohonan mereka untuk menjadi anggota NATO.

“"Mereka memenuhi setiap persyaratan NATO. Memiliki dua anggota NATO yang baru di dataran tinggi akan meningkatkan keamanan aliansi kami dan memperdalam kerja sama keamanan kami di seluruh bidang," ujat Biden.

Sebelumnya kedua negara ini berada pada posisi netral, namun para pemimpin Swedia dan Finlandia itu khawatir kemungkinan agresi Rusia setelah Rusia menginvasi Ukraina sebagai faktor pendorong di balik keinginan mereka  bergabung dengan blok pimpinan AS itu.

Negara-negara NATO memiliki pakta pertahanan kolektif. Pasal 5 dari perjanjian tersebut menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua.

Biden mengumumkan bahwa dia menyerahkan laporan tentang aksesi NATO untuk kedua negara ke Senat, sehingga anggota parlemen dapat menyetujui langkah itu secara efisien dan cepat.

Karena NATO beroperasi di bawah perjanjian formal, Senat AS perlu menyetujui anggota baru dengan dua pertiga suara di majelis legislatif yang beranggotakan 100 orang. Tetapi dengan dukungan bipartisan untuk memperluas aliansi, aplikasi negara-negara Eropa diperkirakan tidak akan tertahan di Kongres.

Di mana tawaran mereka menghadapi masalah, bagaimanapun, adalah persetujuan bulat yang diperlukan dari semua 30 anggota NATO. Turki telah menyuarakan penentangan untuk mengakui kedua negara ke dalam aliansi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan pada hari Kamis bahwa pemerintahnya "akan mengatakan tidak" kepada tawaran NATO Swedia dan Finlandia. “Kami akan terus mengikuti jalan ini,” katanya.

Turki menuduh negara-negara Eropa menyembunyikan “teroris”, merujuk pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan gerakan Gulen, yang menurut Ankara berada di balik kudeta yang gagal pada 2016 terhadap pemerintah Erdogan.

Pada hari Kamis, Niinisto dari Finlandia mengatakan sebagai anggota NATO, negaranya akan berkomitmen untuk keamanan Turki.

"Kami menganggap serius terorisme,” kata Niinisto. Kami mengutuk terorisme dalam segala bentuknya dan kami secara aktif terlibat dalam memeranginya. Kami terbuka untuk membahas semua kekhawatiran yang mungkin dimiliki Turki mengenai keanggotaan kami secara terbuka dan konstruktif," kata dia.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken juga telah bertemu dengan Menteri Luar Neger Turki, Mevlut Cavusoglu di PBB pada hari Rabu.

Dari pertemuan itu edua negara berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral. Pada hari yang sama, Biden juga berkata, "Kami akan baik-baik saja ,” ketika ditanya tentang keberatan Turki terhadap upaya ekspansi NATO.

Di Gedung Putih pada hari Kamis, ketiga pemimpin menekankan bahwa NATO adalah aliansi defensif yang tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain, yang secara implisit untuk menjawab kekhawatiran Rusia tentang jangkauan aliansi yang berkembang.

Perdana menteri Swedia, Andersson mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina mendorong negaranya untuk menilai kembali kebijakan historisnya yang non-blok.

"Agresi skala penuh Rusia terhadap tetangga yang berdaulat dan demokratis, itu adalah momen penting bagi Swedia. Pemerintah saya telah sampai pada kesimpulan bahwa keamanan rakyat Swedia akan dilindungi dengan baik dalam aliansi NATO," katanya.

Amerika Serikat sendiri mendukung penuh bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO setelah kedua negara melihat Rusia menginvasi negara tetangganya, Ukraina tanpa sebab. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES