Tingkatkan Kapasitas Petani dan Penyuluh, Polbangtan Malang Gelar Bimtek di Gianyar
TIMESINDONESIA, GIANYAR – Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI berupaya terus meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Salah satu caranya dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gianyar, Bali.
Sejumlah 100 orang petani dan penyuluh di Kabupaten Gianyar hadir dalam kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar Green Kubu Café Gianyar, Rabu (18/5/2022).
Bimtek kali ini membahas mengenai pengelolaan peternakan secara modern dan tantangan di sektor peternakan yakni salah satunya dengan adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia.
Agenda bimtek dibuka oleh anggota Komisi IV DPR RI Drs. I Made Urip, M.Si, Kepala Bagian Umum Polbangtan Malang Novi Nuraini, S.Si., MP., dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Ir. I Made Raka, M.Si.
Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Gianyar, Bali. (Foto: Polbangtan Malang)
I Made Urip menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian dan anggota Komisi IV DPR RI serius untuk mewujudkan peningkatan produktivitas sektor pertanian.
"Bimtek ini merupakan upaya dari kami di tingkat Kementerian Pertanian dan DPR RI agar kapasitas petani semakin meningkat dengan diimbangi penyuluh pertanian yang kompeten," ujarnya.
Sementara Novi Nuraini menambahkan, Polbangtan Malang tetap konsisten dalam meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk Indonesia.
I Made Raka menyambut baik diselenggarakannya bimtek di Kabupaten Gianyar. Menurutnya, ada tiga faktor penting untuk meningkatkan produksi pertanian, salah satunya adalah peran SDM pertanian sehingga dengan adanya bimtek ini maka kapasitas petani dan penyuluh bisa ter-upgrade dan sangat penting untuk pembangunan pertanian.
Materi mengenai peternakan modern disampaikan oleh dua narasumber di mana Siswoyo yang fokus membahas peternakan modern pada komoditas ternak unggas. Di sisi lain I Made Dwitemaja menyampaikan materi pengelolaan peternakan modern pada komoditas babi dan kambing.
Materi mengenai wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia disampaikan oleh drh. Iman Aji Wijoyo. Dalam paparannya ia menyadarkan kepada para peserta bahwa wabah PMK nyata dan harus disikapi dengan bijak. Dia mengajak penyuluh dan peternak untuk meningkatkan biosekuriti di lingkungan peternakan masing-masing dengan memperketat keluar masuknya orang di peternakan, meningkatkan sanitasi kandang, ternak, maupun personal (petugas/peternak) agar tidak sampai terjadi wabah PMK di Kabupaten Gianyar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |