Kopi TIMES

Cintai Pekerjaan

Rabu, 18 Mei 2022 - 17:51 | 88.85k
Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(Lmj) Sastra Minangkabau.
Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(Lmj) Sastra Minangkabau.

TIMESINDONESIA, SUMATERA – Cinta merupakan rasa yang timbul dari dalam diri seseorang bahkan hati seseorang untuk menyayangi, mengayomi bahkan untuk  melindungi sesuatu. Setiap orang pernah merasakan cinta baik itu ke sesama orang maupun ke benda, pekerjaan, dan lainnya.

Cinta adalah milik kita, karena orang yang mencintai sesuatu tentu memiliki keinginan untuk miliknya. Banyak dari kita yang tidak sadar bahwa cinta itu harus memiliki, maka hal ini adalah salah satu hal yang baik dan harus kita ketahui. Ketika seseorang memiliki sebuah hal yang dicintai, maka dia akan menjaga hal tersebut baik itu orang, pekerjaan, benda dan lainnya.

Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan terus menerus setiap hari, digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang. Hidup diatas duni diwajibkan untuk bekerja karena ketika seseorang tidak bekerja maka hal itu bisa saja membuat kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi. Pekerjaan tentu dilakukan seseorang yang ahli di suatu bidang. Bekerja tentu bisa saja menghasilkan sesuatu, misalnya uang, barang dan lainnya. Setiap manusia pernah bekerja untuk mencari uang, makanya hal itu yang mendasari bahwa bekerja itu hanya untuk uang. Bekerja bisa juga dengan jasa, menghasilkan barang dan lainnya.

Dari hal diatas maka cinta dan pekerjaan itu memiliki hubungan. Hubungan antara kedua hal itu adalah mencintai tentu menjaga, sedangkan pekerjaan perlu juga dicintai seperti seorang kekasih kita. Karena orang yang mencintai pekerjaan dirinya akan lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja. Tentu hal tersebut tidak ada paksaan sama sekali. Terkadang dalam sebuah pekerjaan seseorang bekerja itu selayaknya mau tidak mau saja, maksudnya dia itu sebenernya malas tapi dipaksakan juga. Hak ini menandakan bahwa orang itu tidak mencintai pekerjaan dirinya.

Pekerjaan tidak hanya untuk mencari uang saja. Menurut hemat penulis, sekolah atau menuntut ilmu adalah salah satu pekerjaan yang tidak menghasilkan uang. Setiap orang yang sekolah akan mendapat ilmu sebagai imbalan yang dia terima. Sekolah sudah mengajarkan kita untuk disiplin pada saat masuk selalu pagi. Hal ini secara tidak langsung menunjukan bahwa orang yang bekerja itu perlu bangun pagi. Makanya penulis mengatakan bahwa bekerja itu tidak selalu menghasilkan uang saja. Anak-anak yang sekolah bahkan kuliah tidak menyadari hal tersebut, ketika dia sudah dewasa nanti akan diamanahkan untuk bekerja baik itu bekerja secara jasa maupun lainnya.

Ketika kita masih kecil, sebenarnya kita sudah dihadapkan dengan suatu pekerjaan, semakin dewasa kita maka hal itu akan semakin berat. Ketika sudah dewasa, bukan ilmu yang kita cari melainkan uang. Itu perbedaan yang paling mencolok dari kedua jenis pekerjaan tersebut. Orang tidak bisa hidup tanpa uang tetapi orang bisa hidup dengan ilmu yang banyak. Ketika orang tersebut memiliki suatu ilmu tetapi orang itu tida k  memiliki uang, maka orang itu akan bisa bertahan hidup dengan baik. Hal ini menandakan bahwa orang yang berilmu lebih baik dari orang yang beruang.

Seperti hal tersebut kita bisa melihat perbedaan anak yang dilahirkan secara ekonomi yang baik tentu berbeda dengan orang yang dilahirkan secara dalam ekonomi kategori kurang. Karena anak yang banyak uang tersebut akan memiliki uang jajan untuk sekolah yang banyak dibandingkan dengan orang yang ekonomi pas-pasan tersebut. Karena dulu penulis diajarakan untuk tidak jajan banyak, hal ini kata seorang guru bisa menyebabkan otak tidak bisa menerima pelajaran dengan baik. Karena yang ada di otak kita hanya makan dan jajan saja. Hal ini juga bisa dilihat dari anak yang manja dengan dirinya. Maka anak ini tidak akan mencintai pekerjaan nya bahkan ketika tidak ada uang jajan tentu akan tidak akan pergi ke sekolah.

Dari hal tersebut kita bisa belajar bahwa uang itu bukan segalanya bagi kehidupan. Tetapi yang paling utama kita sadari adalah ilmu yang banyak bisa membuat kita mendapat uang. Penulis sudah merasakan bahwa bagaimana ketika seseorang yang bisa menulis itu dihargai ketika menjadi juara dalam sebuah perlombaan. Maka dari hal itu penulis juga bisa menangkap sebuah hal bahwa ilmu juga bisa mendatangkan uang. Dari hal itu ilmu adalah elemen yang utama kita tuntut, karena menuntut ilmu adalah pekerjaan kita ketika masih dalam usia muda.

Untuk itu kita harus bisa mencintai pekerjaan kita, ketika kita sekolah jangan pernah kita malas. Begitu juga ketika sudah mendapatkan pekerjaan, jangan pernah kita lelah untuk bekerja, jangan pernah kita mengeluh dengan hal tersebut. Orang yang mendapat pekerjaan tentu lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak mendapat pekerjaan.

Maka dari hal itu kita jaga pekerjaan kita, jangan sampai kita membuat perangai dalam bekerja. Karena mencintai pekerjaan baik itu bekerja untuk mencari uang bahkan bekerja untuk mencari ilmu. Selalu kita cintai karena mencintai pekerjaan  itu adalah yang paling utama sebelum kita bekerja.

***

*) Oleh:  Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(Lmj) Sastra Minangkabau.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES