Gaya Hidup

First Jump Tampilkan Karya 40 Seniman Muda dari Berbagai Daerah di Indonesia

Rabu, 18 Mei 2022 - 11:06 | 120.22k
Pengunjung menikmati puluhan karya artist muda Tanah Air dalam pameran bertajuk First Jump di Kantor Faber-Castell Cabang Surabaya, Rabu (18/5/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Pengunjung menikmati puluhan karya artist muda Tanah Air dalam pameran bertajuk First Jump di Kantor Faber-Castell Cabang Surabaya, Rabu (18/5/2022).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – ZumenArt bekerja sama dengan Faber-Castell  mengadakan kegiatan art exhibition, bertemakan “First Jump” mulai 14-28 Mei 2022 mendatang di Kantor Faber-Castell Cabang Surabaya yang terletak di Jalan Raya Tenggilis R-24 No 55.

Dengan melibatkan 40 artist muda dari berbagai daerah di Indonesia dan dibarengi 4 mentor ZumenArt, kegiatan ini diharapkan bisa memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk menunjukkan karyanya.

Mereka yang berusia 4 -16 tahun itu datang dari berbagai daerah seperti Medan, Surabaya, Malang, Jakarta, Tangerang, Semarang, Manado, Banjarbaru Kalimantan Selatan, Ambon, dan beberapa kota lainnya.

First-Jump-b.jpg

Dalam kegiatan yang didukung oleh  Disperpusip Provinsi Jatim ini,  pameran seni  ”First Jump” menampilkan karya-karya para artist muda yang rata-rata adalah baru pertama kalinya dipamerkan.

Inilah sebuah lompatan pertama yang dimaksudkan itu, diharapkan momen ini akan membuat anak-anak akan merasa ter-support dan bisa berkarya lebih baik ke depan.

Semua artist adalah murid-murid yang mengikuti kelas menggambar di ZumenArt.

"Kebetulan sejak 2020 atau saat pandemi berlangsung, kelas menggambar itu menggelar kelas online dengan anggota aktif yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia,” kata pemimpin ZumenArt, Sunu Sardi Nugroho, Rabu (18/5/2022).

Untuk mengapresiasi mereka, maka First Jump digelar.

"Jadi ada beberapa dari murid yang mengikuti proses seleksi terlebih dahulu. Ada juga beberapa murid yang ikut serta dengan refensi dari mentor kelas,” katanya.

Venta dari ZumenArt mengatakan, bahwa ZumenArt merupakan kelas menggambar online dan offline yang berdiri sejak 2008 di Surabaya.

Sejak didirikan, ZumenArt berkomitmen menjadi lembaga yang fokus memberikan pengetahuan menggambar kepada siapa saja khususnya anak-anak.

Proses pembelajaran itu dilakukan di dua studio ZumenArt yaitu di Taman Ubud 1 F4 Nomor 6 Perumahan Purimas, Gunung Anyar dan Ruko Northwest Boulevard NV 05/31 Citraland, Surabaya.

"Kami akan segera membuka cabang ZumenArt di Solo,” kata Venta.

Pameran sendiri secara kebetulan berkaitan dengan peringatan HUT ke-14 ZumenArt yang jatuh pada 5 April. Sekaligus peringatan Hari Buku Nasional pada 17 Mei. Itulah mengapa ZumenArt bersama Faber-Castell melibatkan Disperpusip Jatim.

First-Jump-c.jpg

"Bersyukur pameran diresmikan oleh Kepala Dispursipprovjatim Ir Tiat S Suwardi. Ini dukungan yang berarti untuk anak-anak Indonesia,” katanya.

Sebagai Kepala Dispursip Jatim, Tiat memang sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi yang besar. Mengingat semua seniman utamanya adalah anak-anak.

Tema ’buku cerita’ pada pameran ini sangat menarik. Karena dapat menumbuhkan rasa cinta membaca bagi seniman yang mayoritas anak-anak.

Jika dilihat dari karya yang dipajang, anak-anak ini mengambil inspirasi dari buku cerita favorit mereka.

Dalam amatan jurnalis, penulis, dan pengamat seni rupa Surabaya Heti Palestina Yunani yang menjadi kurator dan penulis pameran, fantasi anak-anak ini sangat luar biasa.

Dalam berbagai objek berbeda, ke-40 anak ini sedang bersenang-senang dengan fantasinya masing-masing. Dari berbagai referensi, baik itu terkait tokoh, peristiwa, dongeng, legenda, bahkan acuan kitab suci,  mereka mendapatkan objek yang disukai untuk menuangkan ide-ide dalam gambar.

”Melihat karya-karya ini, tampaklah bahwa fantasi mendorong masing-masing melihat dunia dengan cara yang berbeda. Pada saat yang sama fantasi juga telah menunjukkan anak-anak ini sebuah cara membangun makna. Mereka membuat hubungan antara konsep-konsep atau hal-hal yang semula seolah tidak berhubungan menjadi bermuara,” bebernya dalam esainya berjudul First Jump: Sebuah Kekuatan Lompatan ke Masa Depan.

Sebagian besar benar-benar menunjukkan bahwa mereka memainkan fantasi itu sangat mempengaruhi daya khayal, daya kreatif, dan daya imajinasi dalam berkarya.

Simak karya Helena Serafi Xue, Joe Marvell Benaiah Simon, Lyon Saputra, Deogracia Lintang Kirana, Jeff Nathan Timothy Simon, Jessica Laura Go, Lintang Widhi Pradanastri, Nathanael N.P, Carlene Niel Soesanto, danLeyla Emma Saputra.

Kemudian juga karya Revalyn Djie Surabaya, Lavina Yokhebed Simatupang, James Ethan Widjaja Surabaya, Juliany, Caroline Niel Soesanto, Miracle Zoey Mulyanto, Janice Fredelina Tanjung, Queenarra Lakeisha Manado dan Jessica Iskandar.

Selanjutnya, karya apik dari Ainayya Abiyyasmin, Katrina Agatha, Kiana Lakeisha Meisy Silalahi, Mikaila Tanujaya, Joeliane Libby Shamayim, Jason Stephan Kosasih, Jovannah Emmanuelle Sutanto, Candyce Eudora Oung, Kyan Zane Eren, Isabel Helena Susanto, Jaeson Suteno, Luke Saputra, Khalifa Al Fatih Fadzkuri, Miracle Izumi Annabelle Tanudjaja, Nadia Esther Santoso, Audrey Hidayat, Karenisa Rhea Lesmana, Kay Rhendra Lesmana, Seraphina Adiellle Liverdy, Cassie Angelic Joan, dan Cherine Cairns Christabel.

Sementara itu, Tiat juga sangat mengapresiasi karena tujuan pameran ini juga untuk memperingati Hari Buku Nasional 17 Mei. Dengan membaca anak-anak mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas yang dapat memperkaya ide untuk membuat karya gambar dan lukisan.

Sejauh ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyediakan ruang perpustakaan ramah anak yang menyediakan koleksi novel, buku cerita, buku pelajaran, dan buku-buku anak lainnya.

Selain itu ada ruang audio visual yang biasa digunakan untuk menonton film dan mendongeng.

Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar atau Learning Resources Center dapat dijadikan acuan bagi anak-anak yang memerlukan referensi dalam mendapatkan ide untuk mengembangkan kemampuan atau imajinasi seninya.

”Seniman-seniman muda ini merupakan bibit-bibit yang akan meneruskan kemajuan kesenirupaan Indonesia. Melalui pameran seni semacam ini, saya berharap dunia seni Indonesia di masa mendatang memiliki seniman-seniman yang bukan hanya cakap dalam berkarya tetapi juga produktif dan berempati,” terangnya.

”Saya senang anak-anak akan produktif dalam menghasilkan karya baru yang berkembang, serta berempati terhadap sesama melalui semangat berbagi.  Selain itu seniman-seniman muda ini dapat melakukan latihan berinteraksi dengan masyarakat pencinta seni melalui karya yang dihadirkan,” lanjutnya.

Tiat pun berharap ZumenArt yang menggagas pameran Bersama Faber-Castell selanjutnya terus menjadi wadah seniman-seniman muda dalam menemukan jati diri, wadah seniman-seniman muda dalam menumbuhkan ide-ide kreatif dan menghasilkan seniman yang berkualitas dan berempati.

”Saya juga berharap kegiatan pameran ini menjadikan anak-anak lain terpacu untuk turut serta berpartisipasi dan menyukai seni. Semoga ZumenArt menjadi mitra perpustakaan untuk membantu tumbuh-kembang jiwa seni anak-anak,” ungkapnya.

Istimewanya, pameran ini tak hanya untuk unjuk karya. Namun para artist yang terlibat memiliki misi mulia.

Terlihat dari rencana memberikan karya seni yang dipamerkan sebagai souvenir bagi para donatur buku buku cerita yang akan diberikan kepada anak anak TK di pedalaman Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Melalui kegiatan pameran ini ZumenArt mengajak anak-anak untuk bisa memahami bahwa melalui talenta yang Tuhan percayakan, mereka bisa membantu sesama.

"Kami bersama-sama memberi pengertian kepada anak-anak bahwa sesuatu yang ditekuni bisa menjadi bekal kehidupan pada kemudian hari,” tegas Venta menambahkan.

Tempat Titik Temu

Managing Director Faber-Castell International Indonesia, Yandramin Halim dalam sambutan yang dibacakan oleh Roy Indrapraja selaku Branch Supervisor PT Faber-Castell Internasional Jawa Timur mengungkapkan bahwa kegiatan ini yang dilaksanakan di Galeri Faber-Castell cabang Surabaya -sejak pertama kali dibangun pada 2019- kantor cabang Surabaya berkonsep ”titik temu” bagi para penggiat dan penikmat seni untuk bisa menampilkan atau sekadar menikmati karya seni.

Faber-Castell sebagai produsen alat tulis tertua dan terbesar di dunia tentunya mendukung kegiatan dari ZumenArt ini, hal ini sesuai dengan kampanye #Art4All yang selama ini digagas.

”Dalam banyak hasil penelitian, menggambar secara manual memiliki banyak manfaat baik untuk anak-anak maupun dewasa, di antaranya meningkatkan kreativitas, membantu kemampuan kognitif- bahasa, dan memperkuat daya ingat,” tegas Yandramin Halim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES