Peristiwa Daerah

Pemkab Bantul Terapakan Pemilahan untuk Atasi Masalah Sampah

Selasa, 17 Mei 2022 - 22:05 | 31.17k
Tumpukan sampah di TPST Piyungan yang terus bertambah. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Tumpukan sampah di TPST Piyungan yang terus bertambah. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAPemkab Bantul memilih pemilahan untuk mengatasi masalah sampah dibanding memanfaatkan teknologi tinggi yang masih menyisakan pencemaran dari cerobong pembakaran. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan pernyataan ini, menanggapi semakin penuhnya volume sampah di TPST Piyungan. 

Dengan pemilahan, dipastikan masalah sampah akan selesai di tingkat Kalurahan. Karena sejak dari rumah tangga sampah sudah dipilah. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan pakan ternak, sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kertas dan kaca dijual ke pengepul untuk didaur ulang. Dengan sistem pemilihan, sampah justru memiliki nilai ekonomis. 

Ditemui usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Bantul, Selasa (17/5/2022), Abdul Halim Muslih mengakui sistem pemilihan merupakan langkah jangka panjang. Karena berkaitan langsung dengan perubahan budaya masyarakat. Namun upaya ini mulai menunjukan hasil. Antara lain ditandai dengan terus berkurangnya volume sampah dari Bantul yang dibuang ke TPST Piyungan.

"Berdasarkan data, volume sampah dari Bantul yang dibuang ke TPST Piyungan jauh lebih sedikit dibanding Sleman dan Yogyakarta," tegas Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. 

Melalui program Bantul Bersih Sampah tahun 2025 (Bersama), ditargetkan pada tahun 2025 sudah tidak terdapat lagi sampah dari Bantul yang dibuang ke TPST Piyungan. Untuk mendukung program Bersama, Pemkab Bantul sudah meluncurkan bantuan Rp 50 Juta untuk setiap pedukuhan. Salah satu pemanfaatan bantuan ini untuk penanganan sampah. 

Dalam kesepakatan antara warga dan Pemda DIY sebagai syarat pembukaan blokade TPST Piyungan, salah satu poin menyatakan Pemda DIY akan melakukan pengolahan sampah dengan teknologi tinggi. Cara ini untuk mengurangi volume sampah yang terlanjur menumpuk sekaligus menghasilkan bahan bakar alternatif bagi warga sekitar.

Wakil Kepala Dinas PU Perumahan dan ESDM DIY Kusno Wibowo memastikan, penggunaan teknologi tinggi menjadi langkah paling relevan untuk mengatasi masalah sampah di TPST Piyungan. Dibanding sistem pemilihan yang membutuhkan waktu relatif lebih panjang. Namun pemilihan harus tetap dilakukan untuk mengurangi sampah yang dibuang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES