Indonesia Positif

Hadiri Halal Bihalal Ikapete, Bupati Tegal: Selalu Jaga Kesatuan Bangsa

Selasa, 17 Mei 2022 - 19:44 | 42.32k
Bupati Tegal, H Umi Azizah menerima penghargaan dari Ikapete di Pendopo Amangkurat (Foto : Humas Pemkab Tegal For Times Indonesia)
Bupati Tegal, H Umi Azizah menerima penghargaan dari Ikapete di Pendopo Amangkurat (Foto : Humas Pemkab Tegal For Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, TEGALBupati Tegal, Umi Azizah meminta kepada para alumni santri agar selalu menjaga kesatuan bangsa untuk menjamin keberlanjutan bangsa dan kelangsungan hidup negara. Karena tanpa adanya kesatuan bangsa, negara tidak akan mampu menghadapi ancaman dari luar atau dari dalam negeri yang polarisasinya bisa kita rasakan dan cenderung menguat di jelang tahun politik seperti ini.

Hal tersebut diungkapkan dirinya saat menghadiri Halal Bihalal Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tebuireng (Ikapete) Provinsi Jawa Tengah di Pendopo Amangkurat, lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal.

Menurutnya, istilah halal bihalal ini yang untuk pertama kalinya dicetuskan oleh salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu KH Wahab Chasbullah di tahun 1948. Ketika itu negara Indonesia sedang dilanda disintegrasi bangsa antara lain karena pemberontakan DI TII dan PKI di Madiun.

Pertimbangannya, para elit politik saat itu tidak mau bersatu karena saling menyalahkan. Pasalnya, menurut Kiai Wahab, saling menyalahkan itu dosa, dan dosa itu haram. Supaya tidak punya dosa atau hal yang haram, maka harus dihalalkan.

"Kini, halal bihahal berkembang menjadi sebuah acara dan tradisi baik yang terus kita lestarikan, kita manfaatkan sebagai momentum silaturahim, ajang saling memaafkan. Mengubah hubungan dari awalnya keruh menjadi jernih, dari yang tadinya beku menjadi cair, dari yang terkekang, terpenjara menjadi terlepas atau terbebas," kata Umi melalui pernyataan resmi Humas Pemkab Tegal kepada Times Indonesia, Selasa (17/5/2022).

Dirinya juga menambahkan bahwa pada jaman dahulu, mbah Hasyim Asy’ari juga sudah mencetuskan soal keterlibatan iman Islam di Indonesia yang dikenal dengan adagium hubbul wathan minal iman.

"Ini salah satu bukti, pada zamannya beliau mbah Hasyim Asy'ari telah menegaskan keterlibatan santri dalam pembentukan negara bangsa, bukan kekhalifahan ataupun kesultanan, melainkan sebuah nation, negara bangsa, tumpah darah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," ujarnya.

Maka dari itu, forum silaturahmi halal bihalal alumni Tebuireng ini adalah bagian upaya yang baik dalam merajut tenunan persaudaran yang muaranya adalah mewujudkan kemasalahatan dan kemajuan bangsa.

Apa lagi Ahlus-sunnah wal-Jama’ah sebagai prinsip para santri dalam menumbuhkan keimanan Islam sebagai bagian dari nilai dan spirit kebangsaan yang sangat diperlukan ditengah kondisi dan dinamika perkembangan masyarakat yang semakin cepat.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Abdul Hakim Mahfudz atau biasa disapa Gus Kikin berharap dengan adanya pertemuan ini bisa menjadi wadah silaturahmi dan mengingat kembali masa-masa belajar di Tebuireng dan meningkatkan kembali ghiroh atau semangat untuk berdakwah di masyarakat.

Gus Kikin juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tegal yang sudah memberikan fasilitas penuh kepada panitia sampai berjalanya kegiatan tersebut.

"Matur suwun atas suport yang diberikan oleh Ibu Bupati, ini tidak lepas dari beliau Bupati Tegal yang dulunya seorang santri, saya doakan kepemimpinan Ibu bisa amanah, dan selamat serta bisa mensejahterakan warga Kabupaten Tegal," pungkasnya.

Sebagai informasi, selain Gus Kikin, kegiatan itu juga dihadiri Bu Nyai Hj Farida Sholahudin Wahid, istri dari mendiang – KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, pimpinan Ponpes Tebuireng sebelumnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES