Indonesia Positif

Kedepankan Kesetaraan Gender, Workshop GESI Diadakan

Sabtu, 14 Mei 2022 - 14:45 | 45.36k
Workshop GESI di Kabupaten Tulungagung pada pertengahan Mei 2022. (Foto: Polbangtan Malang)
Workshop GESI di Kabupaten Tulungagung pada pertengahan Mei 2022. (Foto: Polbangtan Malang)

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNG – Sehari setelah diberlakukannya hari kerja efektif setelah libur dan cuti bersama Idul Fitri 1443 Hijriah, District Implementation Team (DIT) Tulungagung telah menggelar workshop GESI (Gender Equality and Sosial inclusion). GESI merupakan kegiatan yang mengedepankan kesetaraan gender yang penerapannya nantinya tidak hanya mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan, namun juga bagaimana GESI menyentuh juga kaum disabilitas seperti tuna daksa, tuna grahita, tuna wicara. Intinya GESI akan menjalankan program dengan pendekatan sosial. Terutama kaum yang selama ini termarjinalkan.

Oleh karena itu sebelum melaksanakan kegiatan dilapangan perlu diadakan workshop kepada 75 orang fasilitator muda dan 32 orang staf Bussiness Development Support Provider (BDSP) dari unsur BPP, P4S, PLUT dan BLK.

Dalam amanatnya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung menyampaikan bahwa dalam menjalankan harus dilandasi ikhlas, cerdas dan amanah dan juga kepada petugas yang yunior harus meneladani seniornya.

Workshop-GESI-2.jpg

Dalam kesempatan yang sama Wakil Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) Dr. Novita Dewi Kristanti mengapresiasi pelaksanaan workshop GESI. Karena pelaksanaan ini yang pertama kali diantara pelaksanaan workshop di DIT lan. Dan menurut Novi DIT Tulungagung masih menjadi pionir dalam pelaksanaan program YESS.

Workshop dilaksanakan di Hotel Narita Tulungagung pada 10-12 Mei 2022. Workshop ini merupakan salah satu rangkaian dar 6 pelatihan yaitu : Motivasi Bisnis, Literasi Keuangan, Manajemen Bisnis, Penyusunan Proposal Bisnis dan Pelatihan Packaging dan Perizinan. Dalam upaya memfasilitasi petani muda Jawa Timur, YESS Kabupaten Tulungagung mengadakan workshop Kesetaraan Gender dan Sosial Inklusi (GESI).

Semakin banyak wilayah yang terakomodasi oleh program YESS Kementan, maka akan semakin luas jangkauan pencetakan petani muda milenial. Hal tersebut mendorong percepatan program kementan dalam mencetak 2,5 jt petani milenial.

Oleh karena itu program ini dilaksanakan sebagai proyek percontohan, pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan tanpa memandang gender dengan melibatkan petani milenial melalui penyediaan fasilitas bimbingan menjadi wirausahawan yang professional dan kreatif di sector pertanian dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.

Hal ini senada dengan yang disampaikan Mentan SYL yang mengatakan,”Menjaga ketahanan pangan menjadi tugas seluruh masyarakat. Untuk menjaga ketahanan pangan, pertanian harus tetap berjalan. Namun diperlukan ide-ide kreatif dalam mengelola pertanian. Jika pangan tersedia maka masyarakat bisa hidup dengan tenang,” ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedy Nursyamsi mengatakan pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa. Oleh karena itu pemerintah akan terus mendukung seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pertanian, terutama kegiatan olah tanah, olah tanam hingga masa panen oleh petani.

“Pertanian harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini. Di samping mengedepankan percepatan tanam, juga mendukung penuh keterlibatan kaum perempuan sebagai actor dalam pertanian,” kata Dedy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES