Peristiwa Daerah

Hadiri Halal Bihalal P4NJ Probolinggo Barat, KH. Zuhri Zaini Nyatakan NU Wadah yang Tepat Bagi Santri

Sabtu, 14 Mei 2022 - 19:47 | 124.51k
KH. Moh Zuhri Zaini saat memberikan tausiyah di acara Halal Bihalal P4NJ Probolinggo Barat, Sabtu 14 Mei 2022 (foto: Iqbal/TIMES Indonesia)
KH. Moh Zuhri Zaini saat memberikan tausiyah di acara Halal Bihalal P4NJ Probolinggo Barat, Sabtu 14 Mei 2022 (foto: Iqbal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jatim, KH. Moh. Zuhri Zaini menyatakan, Nahdlatul Ulama atau NU merupakan wadah yang tepat bagi santri.

Pernyataan itu disampaikan dalam Halal Bihalal dan Khotmil Quran oleh Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid atau P4NJ Probolinggo Barat di Desa Tunggak Cerme, Kecamatan Wonomerto, kabupaten setempat, Sabtu (14/5/2022).

Kiai Zuhri menuturkan, NU merupakan wadah yang paling tepat bagi santri. Sehingga tak heran bila ada pernyataan bahwa NU adalah pesantren besar, dan pesantren adalah NU kecil.

"Mon bede (santri) benni ning NU, kelero bedde (Kalau ada santri bukan di NU, berarti keliru wadah, Red)," dawuhnya dalam Bahasa Madura.

Kiai bersahaja ini menjelaskan, santri ketika sudah kembali ke masyarakat telah menjadi milik milik masyarakat, termasuk milik NU. Karenanya, tak perlu ada sekat dan batas.

Menurutnya, hidup berkelompok di masyarakat boleh selama bukan untuk perpecahan. Namun sekedar untuk memudahkan berhimpun.

Hidup berkelompok juga merupakan sunnatullah. Baik dalam entitas kesukuan, etnis, agama maupun lainnya. Tapi keragaman itu sebaiknya tidak mencegah untuk berinteraksi (taaruf) dengan entitas yang lain.

Di hadapan alumni, tokoh masyarakat dan simpatisan, Kiai Zuhri mengajak untuk menjaga persatuan dengan mencari persamaan. "Jangan menonjolkan perbedaan," ajaknya.

Perihal P4NJ, Kiai Zuhri menyatakan, merupakan wadah yang tidak hanya berasal dari alumni Ponpes Nurul Jadid. Dalam kasus di daerah tertentu, ada pengurus yang berasal dari luar alumni tapi memiliki komitmen berjuang bersama

Lebih lanjut, Kiai Zuhri mengajak untuk menjaga kualitas kesantrian dengan mengingat trilogi santri. Yakni mawas diri dengan meninggalkan dosa besar, memperhatikan kewajiban-kewajiban fardlu ain, dan berbudi luhur kepada Allah dan makhluk.

Ajakan itu berkaitan dengan moral zaman yang kian merosot dari masa ke masa, yang diibaratkan dengan aliran air di sungai.

Kualitas air kalau di dekat sumber mata air masih jernih. Tapi semakin ke hilir, banyak tercampur noda, dan mengurangi kejernihannya.

Generasi terbaik adalah zaman Rasulullah dan setelahnya terus mengalami penurunan kualitas. Demikian pula di lingkungan pesantren, santri maupun NU secara umum.

Tapi dengan berjamaah maka kita akan kuat untuk saling mengingatkan, saling menguatkan. "NU jangan hilang, jangan dihilangkan. Sebab dalam bermasyarakat, harus berjamaah," ajaknya.

Halal Bihalal dan Khotmil Quran P4NJ Probolinggo Barat tak hanya dihadiri alumni. Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, Kiai Abdul Hamid beserta jajaran pengurus lainnya turut hadir.

Ada pula KH. Fahmi AHZ, Kiai Imdad Rabbani, dan beberapa ketua MWCNU di bawah PCNU Kabupaten Probolinggo, dan tokoh masyarakat setempat. Dimulai pukul 07.30 WIB, lal bihala dan khotmil quran P4NJ Probolinggo Barat berlangsung hingga siang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES