Peristiwa Daerah

Dinkes Jombang Ambil Sampel Makanan yang Buat Warga Satu Dusun Keracunan

Sabtu, 14 Mei 2022 - 16:14 | 28.95k
Haryo Purwono Kepala Bidang P2P Dinkes Jombang saat dimintai keterangan dirumah pemilik hajad di Kesamben, Sabtu (14/5/2022). (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Haryo Purwono Kepala Bidang P2P Dinkes Jombang saat dimintai keterangan dirumah pemilik hajad di Kesamben, Sabtu (14/5/2022). (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANGDinas Kesehatan Jombang langsung gerak cepat dengan mengambil sampel makanan untuk mengetahui penyebab warga Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang keracunan.

"Kami sudah ambil sampel dari salah satu makanan yang telah diberikan kepada para tamu undagan tahlilan," kata Haryo Purwono Kepala Bidang P2P Dinkes Jombang, Sabtu (14/5/2022).

Lanjut Haryo, menurut cerita yang beredar dari warga para tamu undangan tahlilan tidak disajikan makan di tempat Ibu Eka (warga yang mempunyai hajad) melainkan makanan itu disajikan ke rumah-rumah warga.

"Jumlah nasi kotak ada sekitar 50 bungkus, undangan hanya 40 orang. 10 nasi kotak lagi dibagikan kepada tetangga. Semua tidak dimakan ditempat melainkan diantarakan kepada tamu undangan," jelasnya.

Pada keesokan harinya Kamis (12/5/2022) terdapat salah satu warga yang mengunjungi puskesmas dengan keluhan mual dan muntah yang kemudian dirujuk di Rumah Sakit Sakinah Mojokerto. 

Sementara data yang telah diterima oleh pihak P2P Dinkes Jombang beberapa korban keracunan massal telah membaik kondisinya.  Yakni 35 orang rawat jalan, 9 orang  rawat inap di puskesmas kesamben dengan kondisi membaik, kemudian yang 3 ada di Rumah Sakit Sakinah Mojokerto.

Dari hasil pemeriksaan, Dinkes Jombang telah mendapati butir telur yang belum di masak oleh pemilik rumah hajatan dan bekas muntahan dari salah satu korban keracunan massal. 

"Kita yang ada hanya sampel dari telur yang masih mentah dan muntahan, semoga muntahan ini bisa kami periksa dan semoga ada obatnya. Kejadian awal sampai ada gejala ini lumayan panjang,  mungkin sementara bakterinya adalah salmonella dan salmotokus, keparahan paling ya hanya mual dan muntah," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES