Kopi TIMES

Di Balik Substansi dan Eksistensi Partai Mahasiswa Indonesia

Sabtu, 14 Mei 2022 - 16:00 | 98.28k
Muhammad Abid Al Akbar, Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta.
Muhammad Abid Al Akbar, Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam dinamika historis pergolakan politik di Indonesia, mahasiswa merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tritura 1966 dan Reformasi 1998 merupakan bukti momen bersejarah bagi pergerakan mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.  

Prinsip dasar yang menjadikan mahasiswa dapat menjadi pelopor pergerakan adalah nilai independensi. Independensi dalam artian ia tidak terikat dengan apapun kecuali terikat dengan kepentingan masyarakat. Sehingga pada akhirnya, tidak salah jika dikatakan bahwa eksistensi mahasiswa dianggap sebagai harapan masyarakat Indonesia. 

Namun seiring berjalannya waktu, tentu dinamika pergerakan mahasiswa tidak selamanya berdiri di 'jalanan'. Ada kala dimana mahasiswa ingin berjuang di 'jalur lain'. Salah satunya bentuk perjuangannya adalah dengan partai. Seperti yang membuat publik tercengang akhir-akhir ini, yaitu berdirinya Partai Mahasiswa Indonesia pada 21 Januari 2022, setelah mengubah nama partainya dari Partai Kristen Indonesia 1945. 

Berdirinya Partai Mahasiswa Indonesia tentu merupakan implementasi dari kebebasan bersuara dan berpartai dalam konteks demokrasi. Pun juga dalam memilih jalan perjuangan mahasiswa, berpartai bukan merupakan hal yang buruk. Akan tetapi jika ditelisik lebih lanjut, tidak salah jika kita pertanyakan, apa substansi berdirinya Partai Mahasiswa Indonesia? Dan apakah eksistensi partai-partai politik yang lain tidsk cukup untuk menjaga demokrasi? Pertanyaan mendasar inilah yang seharusnya diketahui bersama.

Perihal substansi mahasiswa membentuk sebuah partai yang mengatasnamakan 'mahasiswa', tentu ini merupakan hal yang tidak perlu. Karena, nantinya akan terjadi kontradiksi antara nilai independensi mahasiswa yang bertemu dengan praktik-praktik politik praktis. Sehingga, jika memang substansi dari Partai Mahasiswa Indonesia nantinya adalah agar memperjuangkan hak rakyat, maka perjuangan di 'jalanan' jauh lebih efektif dibanding duduk di kursi-kuris empuk. Pun pada akhirnya, nilai independensi mahasiswa akan tergerus habis jika berlanjut pada perjuangan di partai politik.

Dalam eksistensi partai politik di Indonesia, sudah menjadi rahasia umum adanya praktik-praktik politik yang pragmatis. Praktik-praktik inilah yang dikhawatirkan akan mencemari mahasiswa sejak dini. Terlebih pada momentum saat ini, semua partai sedang mengencangkan sabuk pengaman masing-masing untuk persiapan kontestasi politik di 2024. Maka tak heran, jika sebagian publik menyatakan bahwa umur Partai Mahasiswa Indonesia pun pada akhirnya tidak akan panjang. 

Dengan segala dinamika yang ada dalam pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia ini, sepatutnya setiap mahasiswa pun bersuara untuk menjelaskan standing point masing-masing dalam kasus ini. Karena, mereka yang mendirikan partai ini mengatasnamakan seluruh mahasiswa Indonesia. Maka, perlu seharusnya diklarifikasi apakah benar adanya seluruh mahasiswa Indonesia setuju akan berdirinya partai ini.

Oleh karena itu, perlunya setiap mahasiswa mengawal Partai Mahasiswa Indonesia kedepannya, setidaknya agar tidak mencemari nama harum mahasiswa dan tidak mengecewakan rakyat Indonesia. 

***

*) Oleh: Muhammad Abid Al Akbar, Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES