Peristiwa Internasional

Satu Batalyon Tentara Rusia Musnah Setelah Diserang Ukraina

Sabtu, 14 Mei 2022 - 10:00 | 41.68k
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan lusinan tank yang terbakar setelah pasukan Ukraina menembaki jembatan ponton melintasi Donets Siversky di wilayah Luhansk.(FOTO: BBC/Komando Pasukan Lintas Udara Ukraina)
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan lusinan tank yang terbakar setelah pasukan Ukraina menembaki jembatan ponton melintasi Donets Siversky di wilayah Luhansk.(FOTO: BBC/Komando Pasukan Lintas Udara Ukraina)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setidaknya satu sampai dua batalyon kendaraan lapis baja Rusia 'musnah' setelah gagal menyeberangi sungai dekat Severodonetsk, Ukraina Timur oleh serbuan tentara Ukraina.

Tidak jelas berapa banyak tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran itu. Namun diperkirakan 100 kendaraan lebih dengan seribu tentaranya beberapa hari terakhir mencoba menyeberangi sungai Siverskyi Donets dengan jembatan ponton.

Sungai itu membentang dari Barat ke Timur antara Provinsi separatis Donetsk dengan Luhansk di Ukraina Timur. Tetapi kehadiran mereka kepergok pasukan artileri Ukraina dan terkepung dan perangpun tak terhindarkan.

Sedikitnya enam lusin tank dan kendaraan lapis baja Rusia beserta jembatan pontonnya hancur. Ini membuat Rusia semakin menderita setelah gagal menyeberangi sungai.

"Kami masih menilai kekuatan darat Rusia di Donbas lambat dan tidak merata," kata seorang pejabat Departemen Pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya kepada wartawan.

Ketidakmampuan Rusia untuk menyeberangi sungai mungkin menjelaskan kemalasan mereka. "Melakukan penyeberangan sungai di lingkungan yang diperebutkan adalah manuver yang sangat berisiko,” kata Kementerian Pertahanan Inggris .

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin "mempermalukan dirinya sendiri di panggung dunia" dan menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Moskow

Berbicara pada pertemuan G7, dia mendesak para pemimpin dunia asing untuk menekan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan menjatuhkan sanksi lebih lanjut ke Rusia dan dengan memasok lebih banyak senjata ke Ukraina.

Inggris juga telah mengumumkan sanksi baru terhadap jaringan keuangan Putin dan lingkaran dalamnya, termasuk mantan istri dan sepupunya. Sanksi itu tidak boleh dilonggarkan sampai semua pasukan Rusia meninggalkan Ukraina.

Dua Kali Lipat

Sejak awal perang, tim BBC telah mengikuti dan memverifikasi laporan kerugian pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina dengan mengikuti pengumuman resmi, laporan media lokal serta media sosial dan berbicara dengan kerabat prajurit Rusia.

Hingga saat ini BBC News Russian berhasil memverifikasi kematian 2.336 prajurit Rusia termasuk menetapkan nama, pangkat, dan unit militer dimana mereka bertugas. Ternyata jumlahnya hampir dua kali lipat angka resmi terbaru yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada bulan Maret.

Sangat mungkin bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi. Tetapi analisis datanya bisa membantu untuk melihat tren apa yang terjadi dengan tentara Rusia yang bertempur di Ukraina.

Hampir 20 persen dari semua korban militer Rusia yang dikonfirmasi adalah perwira. Proporsi ini tetap tidak berubah selama tiga bulan terakhir. Para ahli mengatakan perwira Rusia mungkin harus mengambil risiko lebih di garis depan karena masalah komunikasi yang terus-menerus.

Lebih dari 25 persen dari semua kerugian adalah pasukan terjun payung dan marinir. Unit-unit ini sering digunakan dalam operasi pengintaian dan penyerbuan. Namun mereka sering tidak mendapatkan dukungan operasional dan kesempatan evakuasi yang cukup bagi yang terluka.

Sebagian besar korban, yang dikonfirmasi berasal dari wilayah Rusia yang paling tidak berkembang dan miskin secara ekonomi. Hanya ada tiga kematian prajurit yang dikonfirmasi dari Moskow, meskipun ibu kota itu membentuk hampir 9 persen dari populasi Rusia.

Pihak berwenang Ukraina sendiri hingga saat ini mengatakan bahwa hampir 27.000 tentara Rusia telah tewas itu belum termasuk kemungkinan jumlah kematian satu batalyon pasukan tempur lapis baja yang gagal saat menyeberangi sungai dekat Severodonetsk, Ukraina Timur oleh serbuan tentara Ukraina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES