Peristiwa Daerah

Soal Menara Pandang Teratai, Yayasan Tribhata Audiensi dengan Bupati Banyumas

Sabtu, 14 Mei 2022 - 04:34 | 51.06k
Yayasan Tribhata audiensi dengan Bupati Achmad Husein usai ditutup sementara Menara Pandang Teratai di Purwokerto.(FOTO : Sakur For TIMES Indonesia)
Yayasan Tribhata audiensi dengan Bupati Achmad Husein usai ditutup sementara Menara Pandang Teratai di Purwokerto.(FOTO : Sakur For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Menyikapi munculnya gejolak terkait hambatan operasional di Menara Pandang Teratai, Ketua Pembina Yayasan  Tri Bhakti Pratista (TRIBHATA)  Banyumas Nanang Sugiri SH menggelar audiensi dengan Bupati Banyumas Ahmad Husein.

Audiensi di ruang Joko Kahiman, Jumat ( 13/5/2022)  sejak pukul 19.30 WIB tersebut menyikapi munculnya gejolak operasional di Menara Pandang Teratai baru-baru ini. Yakni polemik yang berkembang di masyarakat, terkait kemanan dan kenyamanan yang sempat dikeluhkan.

Dalam rilis yang diterima TIMES Indonesia, Sabtu (14/5/2022), Nanang mengungkapkan, beroperasinya Menara Pandang Teratai Purwokerto yang berlokasi di Jl Dr Ir Soekarno pada tanggal 27 April 2022, pihaknya memberi dukungan.

"Kami mendukung atas di bangunnya Menara Pandang Teratai Purwokerto, sebagai ikon harmoni kerukunan antar umat beragama yang ada di Kabupaten Banyumas, yang juga sekaligus sebagai tempat wisata bagi masyarakat Banyumas dan Indonesia," katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada  Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas untuk segera  melengkapi dan  menyelesaikan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi.

Menurutnya hal itu  sebagai persyaratan bagi menara pandang yang merupakan kategori wisata destinasi tinggi sesuai dengan regulasi agar masyarakat yang ingin berwisata merasa aman dan nyaman.

Selain iti TRIBATHA Meminta kepada Bupati atau Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas untuk mengambil tindakan jika ditemukan adanya  pelanggaran-pelanggaran yang berdampak atau berpotensi merugikan Pemerintah Daerah maupun masyarakat atas berdiri dan beroperasinya Menara Pandang Teratai Purwokerto.

"Perlu adanya tindakan dana langkah tegas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku kepada pihak-pihak terkait jika ditemukan adanya  pelanggaran-pelanggaran yang berdampak atau  berpotensi merugikan," tegasnya.

Sementara Bupati Banyumas didampingi Diektur BLUD Yanuar dan Kabid Pembangunan Jalan Jembatan DPU Banyumas Widodo Sugiri menjelaskan, terkait traouble pada lift sebenarnya sudah bisa di atasi.

Ditambahkan Bupati, Pemerintah juga tidak mengeluarkankan biaya. Di menara tersebut terdapat dua lift, yakni manual dan elektric touch screen.

"Lift yang mengalami kendala justru yang elektrik, namun saat ini sudah teratasi dengan penggantiap Control Operation Panel ( COP) yang baru. Saat terjadi trouble diduga sensor COP mengalami kendala. Namun pada lift manual justru tidak ada masalah," jelasnya.

Bupati juga mengatakan bahwa secara struktur , fondasi juga dirancang sangat kuat. Bahkan disiapkan masih bisa menambah ketinggian menara.

Terkait keamanan pada baja berbentuk bunga teratai, saat ini juga sudah ditambah dengan pengaman. Termasuk menambah angkur pada bagian atas. “Secara teknis hampir semua bisa diatasi. kita agendakan buka tanggal 1 Juni dibarengkan dengan momentum hari lahir Pancasila,” terangnya.   

Bupati juga menyayangkan ada beberapa pihak yang sengaja membuat suasana gaduh. Terkait robohnya pilar, itu terjadi pada Februari dan pada saat pemasangan. Namun kejadian tersebut ikut disebar di Grup WA sehingga seolah olah terjadi bersamaan. Namun pihaknya tidak memberikan tanggapan, karena memang fokus pada pembenahan.

Sementara itu Direktur BLUD Yanuar mengungkapkan, lift saat ini sudah dapat digunakan. Kedepan pihaknya juga akan menambah beberapa spot baru, agar pengunjung dapat pengalaman yang lebih menarik.

Yanuar menambahkan kelengkapan genset pada lift, saat ini juga sudah disediakan, sehingga jika terjadi mati lampu, genset otomatis akan menyala dan tidak ada kendala. Genset tersebut juga sudah diuji coba.

Pihaknya menepis, jika ditutupnya Menara Pandang Teratai saat ini karena ada kepanikan lift, namun lebih karena ada pekerjaan yang membutuhkan waktu dua minggu ke depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES