Peristiwa Daerah

Warganya Terserempet Kereta Api, Bupati Bandung Gelar Rakor Bersama Kemenhub dan PT KAI

Jumat, 13 Mei 2022 - 21:08 | 25.88k
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat rakor bersama Kemenhub dan PT KAI di Rumah Dinas Bupati di Soreang, Jumat (13/5/2022). (Foto:Diskominfo for TIMES Indonesia)
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat rakor bersama Kemenhub dan PT KAI di Rumah Dinas Bupati di Soreang, Jumat (13/5/2022). (Foto:Diskominfo for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Menyikapi kecelakaan yang menimpa Sahrul Mubarok (6) di perlintasan kereta api Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Minggu (1/5/2022) lalu, Bupati Bandung Dadang Supriatna beserta jajarannya menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Kasi Lalu Lintas Sarana dan Keselamatan, Balai Teknik Perkeretaapian, Kelas I, Wilayah Jawa Bagian Barat, Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Fitri Antara.

Rakor tersebut juga turut dihadiri Humas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 – Bandung, Kuswardoyo dan Kasi Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Chris Dwi Heryanto.

Bupati Bandung mengungkapkan, rakor yang dilaksanakan di rumah dinasnya itu merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam pencegahan dan berupaya lebih menjamin keselamatan warga yang berada di sekitar perlintasan jalur kereta api.

"Saya tidak mau kecelakaan yang menimpa Sahrul Mubarok di perlintasan kereta api di Rancaekek beberapa hari lalu terjadi lagi. Maka pada kesempatan ini, kami sengaja mengundang pihak-pihak terkait duduk bersama untuk mencari solusinya,” kata bupati di Soreang, Jumat (13/5/2022).

Dadang menyampaikan, ada beberapa kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat itu. Antara lain pembangunan fasilitas perlintasan (overpass, underpass, sebidang), penutupan perlintasan sebidang, selaras dengan kewenangan pembina jalan, serta pembangunan barrier sepanjang jalur KA atau sterilisasi.

“Di sini kami mengetahui kewenangan masing-masing dalam upaya melakukan pengamanan di kawasan perlintasan kereta api. Mana yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan daerah,” jelas Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung.

Selain mengeluarkan sejumlah kebijakan, pihaknya juga berencana melaksanakan langkah preventif berupa sosialisasi pada Juni mendatang.

“Kami berencana mengadakan kegiatan sosialisasi Gerakan Nasional bersama Direktorat Keselamatan Ditjen KA Kemenhub, BTP, dan PT. KAI terkait penutupan perlintasan sebidang. Dari 13 titik yang sudah diinventarisir Dishub Kabupaten Bandung, nanti akan dipilih lima titik sebagai lokus yang sekiranya mudah ditangani dengan sosialisasi, konsolidasi, dan aksinya,” terang Kang DS.

Sementara itu, Kasi Lalu Lintas Sarana dan Keselamatan, Balai Teknik Perkeretaapian, Kelas I, Wilayah Jawa Bagian Barat, Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Fitri Antara menyambut baik langkah yang diambil Bupati Bandung.

Fitri menuturkan, pihaknya siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan Pemkab Bandung dalam peningkatan keselamatan warganya.

"Kita secara berkala, intens melakukan evaluasi pengamanan di kawasan lintasan jalur kereta api. Termasuk di lintasan Rancaekek dan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Pemerintah daerah pun bisa mengusulkan penganggaran kepada pusat terkait pembangunan sarana pengamanan di lintasan kereta api di wilayahnya," ucap Fitri.

Sebelumnya, pada Kamis (12/5/2022) Bupati Bandung sempat menjenguk Sahrul yang merupakan korban kecelakaan di perlintasan kereta api Rancaekek.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES