Pemerintahan

Hormati Pejuang Reformasi, Erick Thohir Resmi Berikan Rumah bagi Keluarga Korban 1998

Jumat, 13 Mei 2022 - 15:43 | 57.76k
Menteri BUMN RI Erick Thohir (FOTO: Kementerian BUMN)
Menteri BUMN RI Erick Thohir (FOTO: Kementerian BUMN)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara RI (Menteri BUMN RI) Erick Thohir resmi memberikan rumah untuk keluarga korban aktivis 1998. Pemberian itu dilakukan dalam acara halal bihalal dan peringatan 12 Mei 1998.

Erick meminta pemberian ini tidak dimaknai politik. Dia mengaku pemberian rumah ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada para keluarga aktivis yang gugur dalam peristiwa 1998.

"Saya sampaikan, pemerintah selalu hadir, apalagi yang namanya bicara kemanusiaan. BUMN memang bukan menjadi bagian yang harus menghindarkan ketika ada isu kemanusiaan. Seperti hari ini mengapresiasi pejuang reformasi dengan memberikan perumahan," ujar Erick, Jumat (13/5/2022).

Erick pun menyadari bahwa emberian rumah ini tidak serta merta bisa mengembalikan para korban. Namun, ini bentuk kepedulian, dan mengingatkan akan sejarah. "Betul yang disampaikan ibu (Lasmiati), tidak bisa tergantikan dengan nilai berapa pun. Negara yang besar adalah negara yang tidak melupakan sejarah," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Persatuan Nasional Aktivis 1998 (Sekjen Pena 98) Adian Napitupulu mengapresiasi Menteri BUMN Erick Thohir yang peduli kepada keluarga korban tragedi 1998.

Adian merasa hormat dengan kepedulian Erick yang mengadakan buka puasa bersama dengan orang tua korban dan pemberian rumah layak huni kepada empat keluarga korban.

Pemerintah melalui Kementerian BUMN menugaskan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) untuk memberikan bantuan unit rumah kepada ahli waris pejuang reformasi.

Pemberian bantuan unit rumah ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada keluarga pejuang reformasi. "Apa yang kita lakukan hari ini bukan apa-apa karena pasti tidak sebanding dengan jasa para pejuang reformasi," ucap Adian

Kembali ke Menteri BUMN Erick Thohir. Dia berharap, para pemimpin di BUMN tidak melupakan jasa para pejuang. Salah satunya dengan menjalankan budaya AKHLAK sebagai implementasi mencintai negeri.

"Budaya menjaga kekayaan bangsa dimana ini perlu dijaga. Kita harus menjaga indonesia saat ini dan nanti. Indonesia yang kita lihat hari ini dan hari esok harus kita jaga," jelasnya.

Menteri BUMN RI mengatakan bantuan ini sepenuhnya didorong oleh misi kemanusiaan dan tidak bermaksud mempengaruhi proses penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang sedang ditempuh pemerintah. “BUMN mencoba memberi kontribusi untuk usaha-usaha kemanusiaan seperti ini,” tegas Erick Thohir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES