Peristiwa Daerah

Air PDAM Keruh, DPRD Surabaya Respon Cepat Keluhan Warga

Jumat, 13 Mei 2022 - 09:41 | 41.26k
Pimpinan DPRD Surabaya Reni Astuti saat menindaklanjuti laporan warga terkait kualitas air PDAM.(Dok.Humas DPRD Surabaya)
Pimpinan DPRD Surabaya Reni Astuti saat menindaklanjuti laporan warga terkait kualitas air PDAM.(Dok.Humas DPRD Surabaya)

TIMESINDONESIA, SURABAYADPRD Kota Surabaya mengambil langkah cepat usai menerima laporan warga perihal keruhnya air PDAM.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menindaklanjuti keluhan warga di Wilayah Darmorejo, Surabaya.

Sunarsih, salah seorang warga Darmorejo RT VII/RW IV mengatakan, aliran air keruh berwarna kecoklatan sejak digunakan sejak pagi. Selama 24 jam, air PDAM yang keluar keruh sehingga tak layak digunakan.

"Kalau mengalir pagi keruh, kalau siang lumayan jernih, tapi sore juga keluar lagi (keruh), kalau malam iya juga (keruh),” keluh Sunarsih, Jumat (13/5/2022).

Hal serupa dikeluhkan Budiono, warga lainnya. Dia menceritakan, awalnya, air tercium bau kaporit. Namun, warnanya tidak keruh. Tak lama, air berubah warna dan menjadi keruh. Sementara bau kaporit berangsur hilang.

"Hal serupa juga dialami warga lain di wilayah Jagir. Jadi mohon dibantu,” ucap Budiono.

Atas kunjungan pimpinan DPRD Surabaya, warga menyampaikan terima kasih lantaran merasa diperhatikan.

”Ke depan, masyarakat berharap persoalan di kampung ini dapat teratasi sehingga bisa mendapat air layak konsumsi dan tidak lagi kotor,” papar Budiono.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyebut, sudah melaporkan ke PDAM Surya Sembada.

Reni yang terus mendampingi warga menegaskan, tak henti-hentinya memberikan masukan dan melaporkan kepada PDAM. Hanya saja, belum ada tindak lanjut.

”Mengetahui hal ini, saya langsung menyambangi kediaman warga di daerah Darmorejo itu,” ujar Reni.

Keruhnya air PDAM tersebut cukup aneh dan mengagetkan. Sebab wilayah perkampungan di Darmorejo cukup dekat dengan instalasi pengolahan air PDAM di wilayah Ngagel.

"Saya kira ini menjadi masukan ya, minta tolong pihak PDAM ini bisa segera dicek, ini problemnya apa?” ujar Reni.

Berdasar pendampingan yang dilakukan, Reni menemukam kotoran berupa partikel-partikel kecil di dalam air. Kotoran itu mengambang dan membuat semakin keruh.

”Air merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat. Kualitas air yang demikian dikhawatirkan dapat berdampak kepada kesehatan warga,” papar Reni.

Sebenarnya layanan PDAM saat ini, menurut Reni, sudah semakin luas dan dinilai sudah cukup bagus. Hanya saja, dia berharap kondisi demikian selaras dengan peningkatan kualitas air yang juga perlu diperhatikan untuk para konsumen.

”Memang tidak semua tempat di Surabaya kualitas (airnya) kotor seperti ini. Untuk di wilayah RT sini dengan jumlah warga banyak. Apalagi ada anak-anak, ada kebutuhan ibu-ibu. Secara ekonomis juga, misalkan beli (air) untuk cuci-cuci sayur itu juga jadi nambah beban ekonomi warga,” tutur Reni.

Reni mendorong agar pihak terkait mengecek serta memberikan kejelasan mengenai penyebab problem air di daerah tersebut agar warga juga mendapat informasi terkait permasalahan.

”Minta tolong, PDAM agar segera mengecek, saya tadi sudah sampaikan kondisi ini ke Dirut PDAM dan sore ini dapat info warga jika pihak PDAM sudah datang merespons, ini harus ada solusi,” pinta Reni.

Menurut informasi, dia menambahkan, untuk kebutuhan air sehari-hari warga mengandalkan air PDAM dengan terlebih dahulu disaring melalui filter seperti kasa untuk kebutuhan mandi. ”Untuk masak dan konsumsi seperti minum, warga terpaksa membeli air,” terang Reni.

Reni Astuti menambahkan, akan terus mendampingi dan menemani warga. Kenyamanan dan kesehatan warga adalah prioritas utama DPRD Kota Surabaya(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES