Peristiwa Daerah

Serangan Wabah PMK Bikin Panik Warga

Kamis, 12 Mei 2022 - 19:53 | 25.70k
Rapat koordinasi dan sosialisasi penanganan dan pengendalian PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak di Pendopo Kecamatan Bumiaji. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Rapat koordinasi dan sosialisasi penanganan dan pengendalian PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak di Pendopo Kecamatan Bumiaji. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Serangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ternyata sempat membuat warga Dusun Tegalsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu panik. Pasalnya warga menyangka kalau wabah PMK yang menyerang hewan ternak ini juga mengancam kesehatan manusia.

Menurut Kepala Dusun Tegalsari, Suwito Hadi, kepanikan warga ini mereda setelah Camat Bumiaji, Bambang Hari Suliyan SSTP bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu menjelaskan apa sebenarnya penyakit PMK ini.

“Sebetulnya sebelum dikumpulkan Pak Camat dan Dinas (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan) banyak yang berpikiran macam-macam, warga panik, pertama masalah ternak, kedua khawatir kalau ada yang menular ke manusia, namun setelah ada sosialisasi, warga tidak begitu panic setelah tahu  kalau wabah ini tidak menular ke manusia,” ujar Suwito.

Menurutnya, awalnya ketika pertama kali dilakukan tracing oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terdapat 10 ekor yang terjangkit. Hari kedua pemeriksaan diketahui penyakit ini sudah menular pada 25 ekor sapi.

“Ketika kemarin (Rabu/11 Mei 2022) peternak dikumpulkan Pak Camat tercatat ada 37 ekor sapi milik peternak yang terlihat ada gejala terpapar. Dari jumlah itu diambil sampel 25 ekor, keterangan dinas positif terserang PMK,” ujar Suwito.

Saat ini kondisi didusunnya sudah terkendali, sapi yang terpapar sudah diisolasi sendiri atas arahan dinas dan dilakukan proses disinfektan sebanyak dua kali penyemprotan pada pagi dan sore.

“Wabah ini penyebarannya lebih cepat dan proses penyembuhannya lama. Keberadaan posko meringankan beban peternak. Setelah ada posko semua keluhan ditampung disini, tidak bingung konsultasi, karena ada dokter hewan,” ujar Suwito Hadi.

Sementara itu, Camat Bumiaji, Bambang Hari Suliyan SSTP menggelar rapat koordinasi dan sosialisasi penanganan dan pengendalian PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak di Pendopo Kecamatan Bumiaji.

Dalam rapat ini, camat mengundang kades sembilan desa, perwakilan Ketua Gapoktan, Koordinator PPL Pertanian dan Ketua BPD. Rapat koordinasi ini menghasilkan keputusan membatasi mobilitas hewan ternak dari dan ke wilayah kec. Bumiaji. Mendata jumlah hewan ternak di masing-masing desa, membentuk satgas penanganan wabah PMK tingkat desa dan melaksanakan tracing dan tracking pengelolaan limbah ternak serta disinfeksi lokasi sekitar kandang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES