Peristiwa Daerah

Pemkot Malang Tegas Meminta Peternak dan Jagal Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Kamis, 12 Mei 2022 - 19:20 | 38.91k
Pemeriksaan Sapi yang dilakukan dokter khusus hewan. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Pemeriksaan Sapi yang dilakukan dokter khusus hewan. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Usai adanya indikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada tiga sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Perumda Tunas Kota Malang, Pemkot Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang meminta peternak dan jagal hewan agar tak mendatangkan sapi dari luar Kota Malang.

Sebab, salah satu sapi dari ketiga sapi tersebut yang terindikasi PMK dinyatakan meninggal dunia dan sudah dilakukan pembakaran hingga penguburan sesuai SOP.

"Setelah kita dapat informasi itu (suspek PMK kepada tiga sapi), sore harinya (kemarin) kami lakukan sosialisasi kepada jagal-jagal agar tidak mendatangkan sapi dari luar daerah, seperti daerah yang terjangkit wabah," ujar Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono, Kamis (12/5/2022).

Diketahui, wabah PMK tersebut paling banyak menyebar seperti di daerah Mojokerto hingga Gresik, Lamongan dan Sidoarjo. Tak hanya itu, pihak RPH juga diminta untuk memperketat sapi-sapi yang masuk untuk dilakukan pemotongan.

"Lalu dilakukan disinfektan setelah adanya suspek itu. Dilakukan kepada orang-orang RPH, alat potong hingga kendaraan," ungkapnya.

Sementara itu, Anton juga menjelaskan soal jaminan keamanan mengkonsumsi daging sapi di tengah wabah PMK yang menyerang wilayah Jawa Timur.

Menurutnya, PMK ini tidak bersifat zoonosis atau tidak menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Akan tetapi, untuk hewan tersebut seperti Sapi, Kambing hingga Babi perlu diperhatikan secara serius.

"Yang penting itu saat masak daging sebisa mungkin harus sampai mendidih atau benar-benar matang. Ya mendidih di suhu 70 derajat Celcius lamanya sampai 30 menitan," katanya.

Pihaknya juga tentu berkolaborasi dengan RPH untuk melakukan pemantauan dan sosialisasi berkala kepada para penjagal untuk memastikan keamanan peredaran sapi. Akan tetapi, diketahui hingga saat ini dari hasil surveilans di 4 Kecamatan Kota Malang belum ditemukan wabah PMK yang menjangkit hewan-hewan ternak warga.

Wabah PMK tersebut hanya baru ditemui di RPH yang kini sampel dari ketiga sapi tersebut telah dibawa ke Lab Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. "Kami pastikan dan imbau kepada masyarakat bahwa daging yang terinfeksi atau suspek itu masih aman untuk dikonsumsi," pungkasnya mewakili Pemkot Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES