Peristiwa Daerah

Pakai Dana BTT, Peternak Gresik Bakal Terima Bantuan Jika Sapinya Terinfeksi PMK

Kamis, 12 Mei 2022 - 18:57 | 37.01k
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat menghadiri kegiatan peresmian Pendapa Kecamatan Dukun (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik for TIMES Indonesia).
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat menghadiri kegiatan peresmian Pendapa Kecamatan Dukun (Foto: Bagian Prokopim Pemkab Gresik for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan jika pihaknya serius dalam menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Gresik, yang sudah ditetapkan KLB oleh Kementerian Pertanian RI.

Orang nomor satu di Pemkab Gresik ini juga berencana memakai dana belanja tak terduga (BTT) memberikan bantuan kepada warga yang ternaknya terinfeksi PMK.

"Kita rumuskan Perbup dulu, PMK ini masuk kategori wabah maka kita bisa alokasikan BTT untuk penanganan," katanya saat menghadiri kegiatan peresmian Pendapa Kecamatan Dukun, Kamis (12/5/2022).

Meski belum detail, Bupati Yani menyatakan bantuan akan diberikan kepada peternak yang sapinya mati terinfeksi PMK. Nilainya direncanakan Rp10 Juta per ekor. "Ya mungkin penggantian kerugian sapi sakit akan kita berikan nilainya masih kita rancang, ya estimasi 10 Juta," tambahnya.

Dalam penanganan wabah ini, Gus Yani mengintruksikan kepada kepala desa dan camat untuk aktif memantau hewan ternak milik warga. Data ini penting agar kebijakan penanganan wabah bisa tepat.

"Kami terus instruksikan camat dan kepala desa mendata apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Berapa jumlah ekor sapi yang ada di desa masing-masing," jelasnya.

Gus Yani juga meminta kepada masyarakat untuk menyikapi wabah ini dengan bijak. Apalagi ini menjelang hari raya idul adha, yang otomatis permintaan hewan naik.

"Kami maksimal menangani wabah ini. Jangan panik, PMK ini tingkat kesembuhan tinggi rak usah berlebihan. Kita juga gandeng FKH Unair untuk memabantu menangani wabah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mentaras Suparto mengatakan, sejak ada wabah dia mendapat intruksi dari pemerintah daerah untuk menutup sementara pasar hewan di wilayahnya. "Sudah ditutup sementara pasar hewanya, sejak ada wabah itu," imbuh dia.

Meski belum ada kasus PMK di wilayahnya, Suparto terus memberikan edukasi ke warga yang memiliki ternak, utamanya sapi agar sigap dan selalu memperhatikan kesehatan hewan dan kebersihan kandang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES