Peristiwa Daerah

Gapasdap Minta ASDP Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Asuransikan Dermaga

Kamis, 12 Mei 2022 - 16:40 | 54.06k
Dermaga pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Banyuwangi. (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)
Dermaga pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Banyuwangi. (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – DPD Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur, meminta PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, untuk mengasuransikan dermaga.

Alasanya cukup masuk akal. Jika kerusakan dermaga dibebankan kepada operator kapal, bukan hanya akan memberatkan. Tapi juga berpotensi memperlambat proses pengerjaan. Akibatnya, pelayanan penyeberangan bisa terganggu dan masyarakat yang akan dirugikan.

"Cost atau biaya perbaikan dermaga sendiri cukup tinggi. Dan tidak semua kerusakan yang terjadi murni dikarenakan gesekan kapal," ucap Ketua DPD Gapasdap Jawa Timur, Sunaryo, Kamis (12/5/2022).

Selama ini, lanjutnya, Gapasdap Jawa Timur, sering menerima keluhan dari operator kapal terkait perbaikan dermaga.

Ketika terjadi kerusakan, biaya perbaikan dermaga selalu dibebankan kepada operator kapal. Padahal cost atau biaya perbaikan dermaga sendiri cukup tinggi. Dan tidak semua kerusakan yang terjadi menurutnya murni dikarenakan gesekan yang dilakukan kapal.

"Ada kemungkinan kerusakan terjadi karena pemeliharaan yang kurang maksimal dari ASDP, sehingga beberapa bagian dermaga salah satunya breasting dolphin tampak rapuh ketiga bergesekan dengan kapal," ungkapnya.

Pria asal Jember ini menambahkan, ketika biaya perbaikan dibebankan kepada operator kapal, di satu sisi cukup memberatkan. Di sisi lain, hal itu juga memperlambat proses pengerjaanya. Perbaikan tidak bisa dilakukan dengan cepat karena tidak semua perusahaan kapal bisa segera menyediakan anggaran untuk perbaikan dermaga.

Sejak tahun 2022, Sunaryo mencatat ada dua dermaga di pelabuhan P ASDP Indonesia ferry Ketapang, Banyuwangi. Yaitu dermaga MB 1 dan MB 3. Kerusakan akibat gesekan dengan kapal.

Mirisnya, dermaga MB 1 hingga saat ini kerusakan di bagian breasting dolphin juga belum sepenuhnya diperbaiki. Kondisi tersebut merupakan salah satu fakta dimana PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Banyuwangi, sudah harus memikirkan

"Kami rasa ASDP sudah waktunya mengasuransikan dermaga. Jadi ketika ada kerusakan, bebanya bukan kepada kami (pengusaha kapal). Apalagi kami juga membayar untuk sewa pelabuhan," tuturnya.

Bapak tiga anak ini mengatakan, jika perbaikan dibebankan kepada operator pemilik kapal yang menabrak dermaga. Biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Rata-rata antara Rp 700 - 750 juta untuk sekali perbaikan. "Kita juga memeriksa di underwater nya kalau mau perbaikan. Biayanya juga tidak murah," imbuhnya.

Sementara itu, GM PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Banyuwangi, Hasan Lessy mengatakan akan segera berkomunikasi dengan pihak operator kapal. Pihaknya juga berencana untuk mengasuransikan semua dermaga yang ada agar tidak memberatkan berbagai pihak saat terjadi kerusakan.

"Kita akan mencari win-win solution untuk masalah ini. Akan segera kita temui pihak operator kapal," kata GM PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Hasan Lessy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES