Indonesia Positif

Tokoh 6 Agama Meriahkan Syawalan di Kampus UIN Sunan Kalijaga

Rabu, 11 Mei 2022 - 21:15 | 43.61k
Suasana Syawalan yang dihadiri tokoh lintas agama di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Rabu (11/5/2022). (FOTO: Soni Haryono/TIMES Indonesia)
Suasana Syawalan yang dihadiri tokoh lintas agama di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Rabu (11/5/2022). (FOTO: Soni Haryono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sejumlah tokoh dari enam agama ikut memeriahkan Halal Bi Halal atau Syawalan yang diselenggarakan Kampus UIN Sunan Kalijaga, Rabu (11/5/2022). Tokoh pemuka agama yang hadir adalah agama Islam, Katolik, Hindu, Kristen, Budha, dan Kepercayaan.

Acara bertema Peningkatan Kesadaran atas Keragaman, Tradisi, dan Seni ini semakin meriah ketika masing-masing perwakilan agama menampilkan kesenian. Seperti, Mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang menampilkan penampilan Keroncong Tuna Asmara dan Agama Kristen yang memainkan Vokal Grup Intergenerasi GPIB Marga Mulya dengan judul lagu Katong Samua Satu.

Kemudian, tokoh Buddha Wilis Rengganiasih yang menginterpretasikan pesan Buddha dalam Sekar Macapat Sinom Logondhang Laras Pelog Pathet Barang dengan tarian meditatif, dibarengi lantunan gamelan yang dimainkan oleh Bayu Nugroho Setyo Adi.

Suasana-Syawalan-yang-dihadiri-tokoh-lintas-agama-2.jpg

Dalam sambutan, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Dr Phil Al Makin mengatakan, pihaknya ingin Kampus UIN Sunan Kalijaga dapat menjadi tempat yang nyaman bagi semua agama, tradisi, dan mazhab. Karena itu, ia mengajak seluruh umat beragama berkontribusi dalam moderasi beragama.

“Moderasi dan toleransi tentu tidak bisa dilakukan sendirian. Apalagi, hanya modal berbicara dan berkhotbah. Mulai lah dengan modal mendengar, mengenali perbedaan sekaligus persamaan tujuan hidup, doa, makna, dan kehidupan menurut masing-masing keyakinan dengan sepenuh pengertian, toleransi yang sesungguhnya,” kata pria yang akrab disapa Makin ini.

Menurutnya, sesungguhnya masyarakat Indonesia tidak bisa menghindari dari bertemunya agama-agama, terutama masyarakat Indonesia sangat religius dan selalu menempatkan agama pada posisi penting dalam ekonomi, sosial dan politik. Nah, dengan adanya globalisasi tentu memungkinkan saling memberi teladan dan mengambil pelajaran dari satu agama ke agama lain, tidak sekadar arsitektur pura, vihara, masjid, gereja, kapel yang saling terinspirasi dan mengadopsi bentuk-bentuk cantiknya.

“Cinta kasih sudah sangat kita rindukan dan ucapkan. Tentu tradisi Kristiani menginspirasi kita semua. Yoga dipraktekkan siapa saja, di Amerika, Eropa dan di Indonesia banyak pusat-pusat Yoga, tanpa memandang iman atau mazhab, denominasi, sekte atau aliran. Yoga sudah universal,” tandas pria kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur ini.

Selain itu, Makin juga menyinggung tentang meditasi yang sudah dipraktekkan oleh semua pemeluk agama. Kini, aktivitas meditasi menjadi milik manusia semuanya. Seseorang yang ingin bermeditasi tidak harus menjadi Buddhis.

“Bank Syariah, industri halal, makanan halal kini tidak hanya dimiliki dan dinikmati umat islam saja tapi dapat dinikmati siapa saja. Begitu pula tradisi angpao tidak harus Khonghucu atau Buddha, tetapi Muslim juga telah mempraktekan saat lebaran. Sebagaimana Natal dan tahun baru Masehi dirayakan siapa saja, tanpa melibatkan iman mana, atau pergi ke tempat ibadah siapa. Kini, ajaran dan tradisi agama menjadi universal,” terang Makin.

Melihat situasi tersebut, Makin mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia mengamalkan Sang Hyang Kamahayanikan (doa dan petunjuk pencerahan tertua di Nusantara), Sutasoma, Negarakertagama, Kakawin, Babat, Serat, dan khazanah Nusantara.

“Suasana Idul Fitri, Syawalan ini mari rayakan dengan segala imannya, semua agama, paling tidak di Kampus UIN Sunan Kalijaga,” ajak Makin kepada para tokoh dan umat lintas agama yang hadir dalam Syawalan tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES