Peristiwa Daerah

RSSA Malang Butuh Meja Ekstra untuk Operasi Pria Seberat 275 Kg

Rabu, 11 Mei 2022 - 18:48 | 43.88k
Evakuasi pria seberat 275 Kilogram dari atas mobil pick up. (Foto: Tangkapan Layar/TIMES Indonesia)
Evakuasi pria seberat 275 Kilogram dari atas mobil pick up. (Foto: Tangkapan Layar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kondisi pria bernama Dwi Ariesta Wardhana (38) yang memiliki berat badan 275 kilogram kini berangsur membaik. Sebelumnya, Aries mengalami patah tulang usai terjatuh dari lift yang berada di rumahnya pada Sabtu (7/5/2022) lalu.

Aries yang mendapatkan perawatan di RSSA Malang, rencananya bakal menjalani operasi kedua pada Minggu depan. Akan tetapi, karena memiliki berat dan lebar yang berlebih, pihak RSSA Malang pun perlu menyiapkan meja operasi ekstra untuk melakukan operasi kepada Aries.

"Meja operasi memiliki lebar maksimal 80 sentimeter dan ukuran tersebut merupakan separuh dari lebar tubuh pasien. Oleh sebab itu, kami memerlukan satu meja operasi tambahan yang digabungkan, sehingga dapat mengakomodir tubuh pasien," ujar Staff Medis Bagian Orthopedi dan Traumatologi RSSA Malang, dr Agung Riyanto Budi Santoso, Rabu (11/5/2022).

Untuk tambahan meja operasi ekstra, pihak RSSA Malang akan mengambilkan stok yang telah tersedia.

Untuk pelaksanaan operasi, dikatakan Agung, bakal melakukan metode bius total. Sebab, jika dilakukan pembiusan hanya di bagian kaki, jarum bius nampaknya tak bisa menembus.

"Sebenarnya hanya dilakukan pembiusan di kaki yang patah. Tapi, karena pasien overweight, sepertinya jarum tidak menembus dan kemungkinan akan dilakukan tindakan bius total," ungkapnya.

Sementara, untuk bagian patah tulang yang ada di kaki kanan dan kiri ternyata cukup banyak. Hal itu diketahui, usai Aries menjalani operasi pertama pada bagian engkel kaki kiri.

"Untuk patah tulang terbuka ada pada bagian engkel kaki kiri. Sedangkan untuk patah tulang tertutup, ada pada bagian engkel kaki kanan, lutut kanan, serta sendi pada bagian telapak kaki kanan. Dan setelah dilakukan observasi, selain memiliki diabetes dan fungsi ginjalnya mengalami penurunan," bebernya.

Oleh sebab itu, hingga saat ini pihak RSSA Malang masih belum bisa melakukan operasi pada patah tulang tertutup. Tentu, langkah yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan bagian penyakit dalam dan instalasi gizi.

"Kita sudah konsultasikan ke bagian penyakit dalam dan instalasi gizi. Apabila mereka telah memberikan persetujuan untuk tindakan operasi, maka kita lakukan tindakan operatif definitif kepada pasien di Minggu depan," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES