Peristiwa Daerah

Meski Puluhan Tahun Bebas PMK, Dinas Peternakan Ngawi Tetap Waspada

Rabu, 11 Mei 2022 - 18:17 | 49.78k
Sapi milik peternak warga Ngawi. (Foto: M.Miftakul/TIMES INDONESIA)
Sapi milik peternak warga Ngawi. (Foto: M.Miftakul/TIMES INDONESIA)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak pernah terjadi di Kabupaten Ngawi. Namun sejak tahun 1986, Ngawi telah dinyatakan bebas dari wabah PMK. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, Bonadi, pada Rabu (11/5/2022).

Bonadi mengatakan, penyakit menular pada hewan ternak yang memiliki kaki berkuku seperti sapi, kerbau, kambing, dan lainnya tersebut bukanlah hal baru. Namun akhir-akhir ini kembali mancuat dan membuat resah para peternak.

"PMK ini sebenarnya sudah lama. Di Ngawi, sejak tahun 1986 itu sudah dinyatakan bebas PMK," kata Bonadi kepada TIMES INDONESIA.

Bonadi mengungkapkan, hingga saat ini di wilayah Kabupaten Ngawi belum ditemukan kasus penularan PMK. Kendati begitu, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi tetap akan melakukan upaya pencegahan.

Dinas tersebut akan melakukan pemantauan terhadap penyebaran PMK melalui stakeholder dan dokter hewan di wilayah masing-masing. Adapun apabila ditemukan kasus dan terindikasi PMK, akan segera ditindaklanjuti.

peternak-warga-Ngawi-B.jpgKepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, Bonadi, saat memberikan keterangan. (Foto: M.Miftakul/TIMES INDONESIA)

Pencegahan lainnya, yakni dengan memberikan desinfektan bagi para petugas lapangan yang kerap berinteraksi dengan hewan ternak. Dengan begitu, diharapkan petugas lapangan yang melakukan inseminasi buatan atau pemeriksaan hewan, tetap steril dan bebas dari virus PMK.

"Kita berharap juga bisa memberikan vitamin pada hewan ternak, untuk meningkatkan imunitas tubuh hewan dan tidak gampang tertular," ujarnya.

Di samping itu, untuk antisipasi peredaran hewan ternak dari luar daerah Ngawi, Bonadi menjelaskan, dalam waktu dekat akan segera berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait. Hal itu dilakukan untuk memastikan, hewan ternak yang masuk wilayah Ngawi terbebas dari PMK.

"Kita akan segera koordinasi dengan Dishub, Polres Ngawi, Disperindag, dan BPBD. Kita akan koordinasikan terkait lalulintas hewan ternak yang masuk Ngawi," ujarnya.

Lebih lanjut, Bonadi menjelaskan, apabila terjadi wabah PMK hewan ternak di Kabupaten Ngawi, hal itu menurutnya akan berdampak signifikan terhadap ekonomi para peternak. Namun dirinya tetap berharap, wabah PMK tidak sampai menjalar hingga Ngawi.

"Yang harus kita tegaskan, PMK hewan ternak tidak menular kepada manusia," papar Bonadi, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES