Indonesia Positif

Politisi Gerindra Ingatkan Pemkab Sidoarjo Tak Lengah Atas Wabah Hepatitis Akut

Rabu, 11 Mei 2022 - 17:47 | 40.65k
Bambang Haryo Soekartono saat menyapa anak anak warga Villa Jasmine SidoarjoFoto: Rudi Mulya/TIMES Indonesia
Bambang Haryo Soekartono saat menyapa anak anak warga Villa Jasmine SidoarjoFoto: Rudi Mulya/TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Anggota Dewan Pakar DPP Gerindra, Ir. Bambang Haryo Soekartono meminta Pemkab Sidoarjo serius dalam mengatasi beredarnya penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Hal itu diungkapkan BHS sapaan akrab Bambang Haryo Soekartono, setelah adanya pasien yang diduga terdeteksi penyakit tersebut di Kabupaten Sidoarjo.

"Dari pemberitaan, ada pasien yang diduga terdeteksi penyakit tersebut di Kabupaten Sidoarjo. Pemkab Sidoarjo harus menyalakan alarm kewaspadaan lagi karena Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sudah menetapkan kasus hepatitis akut ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dinas Kesehatan harus sosialisasi kepada masyarakat, agar menjaga pola kesehatan dan menjaga protokol kesehatan bagi keluarganya, mengingat penyakit ini belum diketahui penyebabnya," kata BHS kepada TIMES Indonesia disela-sela kegiatan fooging bersama relawan BHS Peduli dikawasan Pemukiman Villa Jasmine, Sidoarjo, Rabu (11/5/2022).

Bambang-Haryo-Soekartono-B.jpg

BHS menambahkan Pemerintah Daerah harus belajar dari pengalaman, jangan lagi meremehkan penyakit yang baru menyebar, apalagi kali ini sasarannya anak-anak. Peran Dinas Kesehatan Pemkab Sidoarjo sangat penting dalam mengantisipasi lonjakan kasus ini. 

"Melalui Surat Edaran nomor HK.02.02/C/2515/2022, Kementerian Kesehatan meminta peran aktif Pemerintah Daerah. Jadi Dinkes Sidoarjo harus segera berkoordinasi intens dengan Dinkes Pemprov Jatim untuk melakukan investigasi dan tracing agar penyakit ini tidak menyebar, sebab seperti di Kota Jakarta ada 11 pasien yang terjangkit hepatitis akut ini. Jangan sampai terjadi di Sidoarjo," ungkap BHS

BHS meminta agar Pemkab Sidoarjo meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait beredarnya penyakit ini. Caranya dengan melibatkan pengurus wilayah seperti Pemerintah Kota/Kabupaten, Camat, Lurah hingga RW dan RT.

“Sosialisasi juga penting dilakukan sampai ke masyarakat. Bisa libatkan pengurus RT, RW, atau Kader PKK. Namun materi yang disebarkan harus dibuat sejelas mungkin, agar masyarakat tidak panik. Contoh saja di Perumahan Villa Jasmine ini ada 3 warga yang terjangkit DBD, dan RW di sini melaporkan ke BHS Peduli untuk dilakukan penyemprotan fooging, maka hari ini kita lakukan penyemprotan fooging, ternyata di perumahan ini tidak ada imbauan terkait penanganan DBD, kan seharusnya Dinkes membuat imbauan agar masyarakat bisa berhati hati,” jelas Dewan Pembina Partai Gerindra Jatim ini

BHS menambahkan, jika memang diperlukan ruang perawatan khusus untuk menghadapi pasien yang terjangkit hepatitis akut, Pemkab Sidoarjo melalui Rumah Sakit Milik Daerah yakni RSUD Sidoarjo harus mempersiapkannya. "Semuanya harus disiapkan, jangan sampai lengah, sebab penyakit ini hingga saat ini belum diketahui penyebabnya. Saya harap Pak Bupati menyiapkan sesuatunya dalam menghadapi penyebaran penyakit ini," pungkas Bos PT Dharma Lautan Utama ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES