Peristiwa Daerah

RSSA Malang Beri Saran dan Lakukan Pendampingan Program Diet untuk Pria 275 Kg

Rabu, 11 Mei 2022 - 17:42 | 76.57k
Staff Medis Bagian Orthopedi dan Traumatologi RSSA Malang, dr Agung Riyanto Budi Santoso saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Staff Medis Bagian Orthopedi dan Traumatologi RSSA Malang, dr Agung Riyanto Budi Santoso saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Rumah Sakit Saiful Anwar Malang (RSSA Malang) memberikan saran kepada Dwi Aries Wardhana (38), pria seberat 275 kilogram untuk melakukan program diet.

Hal itu, tentunya RSSA Malang juga akan melakukan pendampingan program diet dengan saran bisa dilakukan setelah masa operasi patah tulang selesai dilakukan secara keseluruhan.

"Jadi program diet baru dilakukan setelah tindakan operasi patah tulang secara keseluruhan selesai dilaksanakan," ujar Staff Medis Bagian Orthopedi dan Traumatologi RSSA Malang, dr Agung Riyanto Budi Santoso, Rabu (11/5/2022).

Jika tak ada hambatan, Aries direncanakan bakal melakukan operasi kedua di bagian kakinya pada pekan depan. Pihak RSSA Malang juga akan menyiapkan meja operasi ekstra agar pelaksanaan operasi bisa dilakukan.

Perlu diketahui, Aries mengalami patah tulang bagian kaki kanan dan kirinya akibat terjatuh di dalam lift rumahnya setelah Sling Lift Putus secara tiba-tiba, Sabtu (7/5/2022) lalu.

Kejadian tersebut bermula ketika Aries ingin membantu ibunya yang berada di lantai 1 dan saat menaiki lift yang ada dirumahnya, tiba-tiba ia terjatuh bersama lift setinggi 5 meter.

Dengan badan yang terbilang berlebih (overweight) tersebut, dokter pun menyarankan untuk bisa melakukan program diet. Sebab, berlebihan berat badan bisa mempengaruhi fungsi organ dalam tubuhnya.

"Karena overweight, organ dalam tubuh seperti pankreas dan ginjal bekerja ekstra berat, sehingga diet perlu dilakukan," ungkapnya.

Selain itu, diet perlu dilakukan untuk memudahkan penanganan rehabilitasi medik pasca operasi dari pasien.

"Setelah operasi, ia harus menjalani rehabilitasi medik agar fungsi engkel dan lututnya berfungsi normal. Dengan program diet harapannya engkel dan lututnya tidak terlalu berat menopang tubuhnya," bebernya

Di sisi lain, RSSA Malang juga mengakui bahwa penanganan operasi Aries menjadi yang pertama kali dilakukan dengan berat badan 275 kilogram.

"Iya benar, jadi ini kasus medis pertama RSSA Malang terhadap penanganan pasien operasi patah tulang yang memiliki berat 275 kilogram," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES