Peristiwa Daerah

Penyuluh Pertanian Mojokerto: Sapi Perah Rentan Tertular Virus PMK

Rabu, 11 Mei 2022 - 16:34 | 61.91k
Penyuluh pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) saat meninjau kondisi kandang sapi perah di Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (11/5/2022) (FOTO: Dok. Disperta for TIMES Indonesia)
Penyuluh pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) saat meninjau kondisi kandang sapi perah di Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (11/5/2022) (FOTO: Dok. Disperta for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOSapi perah (Bos Taurus) rentan tertular virus PMK atau yang dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae. Penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.

Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto sendiri terkenal dengan hasil susu segarnya. Kabar baiknya, hingga Rabu (11/5/2022) tidak ada satu sapi perah pun yang terpapar virus ini.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Penyuluh Kecamatan Pacet, Mokh. Toha usai menggelar sosialisasi pencegahan virus PMK di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (11/5/2022).

"Kalau tingkat ketahanan tubuh hewan lebih tidak tahan sapi perah dibandingkan sapi potong. Sapi perah rentan tertular virus PMK. Tapi karena sapi perah itu cara peliharanya itu intensif, setiap hari itu dimandikan 2 kali setelah diambil susunya, jadi kebersihannya terjaga," ungkap Toha kepada TIMES Indonesia, Rabu (11/5/2022).

Peternakan-Mojokerto-2.jpgSapi potong yang tengah mengalami masa pemulihan di salah satu kandang milik CV di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (11/5/2022) (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

Hal terpenting yang perlu dijaga adalah kebersihan dan sterilisasi kandang. Hal ini agar mencegah mewabahnya virus PMK. "Karena saking sterilnya sehingga sampai hari ini belum ada satu sapi perah pun yang terpapar virus PMK," tegas Toha.

Menurut Toha, sapi perah rawan terpapar virus PMK lantaran setiap hari dilakukan pemerahan susu. Hal tersebut bisa mengurangi imunitas sapi perah. "Setiap hari kan, sapi itu susunya diambil, diperah. Itu daya tahannya menurun," tegas Toha.

Data yang disampaikan Toha, jumlah ekor sapi di Kecamatan Pacet berjumlah 4.900 ekor lebih. Per Selasa (10/5/2022) terdapat 91 ekor yang terpapar virus PMK. 2 ekor sapi dinyatakan mati.

Data terbaru, Rabu (11/5/2022) jumlah sapi yang terpapar naik. Bertambah 12 terpapar. Dinyatakan sembuh 13. Total per hari ini sebanyak 90 ekor sapi tengah terpapar virus PMK di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Toha menduga, awal virus PMK ini merebak di Kecamatan Pacet lantaran sapi pendatang dari Gresik, Jawa Timur. "Awal mulanya dari Gresik ini. Karena awalnya yang kena Gresik, dagangnya kan pasar sapi Pandanarum, Kecamatan Pacet, dibawa pulang sama peternak disini lalu cepat menular sudah," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES