Peristiwa Daerah

Kota Malang Aman dari Wabah PMK, Surveilans Terus Digencarkan

Rabu, 11 Mei 2022 - 15:40 | 26.73k
Salah satu lokasi ternak Sapi yang ada di Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Salah satu lokasi ternak Sapi yang ada di Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGKota Malang hingga saat ini masih terbilang aman dari penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, seperti sapi, kerbau, kambing hingga babi.

Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono mengatakan, pihaknya kini tengah gencar melakukan surveilans kesehatan guna pemantauan antisipasi sebaran wabah PMK.

Surveilans kesehatan sendiri, merupakan kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan.

"Kemarin kita ke Sentra Sanan dan tadi pagi kita ke Tlogowatu (melakukan surveilans). Hasilnya Alhamdulilah belum ditemukan dan masih terkendali," ujar Anton, Rabu (11/5/2022).

Diketahui, wabah PMK pada hewan ternak ini sedang menjalar di wilayah Jawa Timur. Dari catatan Pemprov Jatim, setidaknya ada 1.247 ekor ternak sapi di wilayah Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto yang telah terjangkit PMK.

Kasus pertama, dilaporkan berada di wilayah Kabupaten Gresik di tanggal 28 April 2022 dengan jumlah kasus sebanyak 402 ekor potong sapi yang terjangkit PMK.

Syukurnya, di wilayah Kota Malang hingga saat ini wabah tersebut belum ditemukan. Maka, pihak Dispangtan Kota Malang meminta kepada setidaknya 300 peternak di Kota Malang untuk bisa melaporkan jika ditemukan gejala-gejala PMK.

"Populasi kita 2000an hewan ya. Biasanya gejala itu demam panas, kepincangan hingga luka di mulut dan lidah. Jadi jika ada gejala PMK segera lapor ke dinas agar cepat tertangani dan menghindari penyebaran wabah," ungkapnya.

Selanjutnya, Dispangtan Kota Malang berencana bakal melakukan surveilans lanjutan di wilayah Kedungkandang, Kota Malang sebagai lokasi ternak terbanyak.

Ia juga meminta kepada para peternak untuk jangan mengeluarkan hewan ternaknya atau mengambil dari luar daerah Kota Malang. Hal ini untuk meminimalisir hingga wabah tersebut selesai teratasi. "Kita lokalisir pokoknya. Sementara tidak boleh dikeluarkan hewannya," katanya.

Sementara, beberapa wilayah Jawa Timur untuk penjualan hewn Sapi maupun daging Sapi yang mulai merosot, di Kota Malang dari pantauan sementara juga masih terbilang aman.

Hal itu, sesuai laporan dari beberapa tempat jagal yang tercatat Dispangtan Kota Malang dan terus dilakukan pemantauan pemasaran. "Masih terkendali juga kalau harga. Kan kita ada himpunan yang anggotanya jagal itu, katanya masih normal dan terus kita pantau," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES