Indonesia Positif

Kenalkan Sejarah Cilacap, SMP Pius Gelar Pameran Arsip dan Benda Bersejarah

Rabu, 11 Mei 2022 - 15:12 | 118.15k
Pemeran arsip dan benda bersejarah di SMP Pius Cilacap. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Pemeran arsip dan benda bersejarah di SMP Pius Cilacap. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CILACAP – Untuk lebih mengenalkan sejarah Cilacap, SMP Pius Cilacap bekerja sama dengan Komunitas Tjilatjap History menggelar Pameran Arsip dan Benda Bersejarah Cilacap di sekolah, Rabu (11/5/2022).

Wakil Kepala SMP Pius Cilacap Bidang Kurikulum Thomas Sutasman mengatakan, tujuan diadakan pameran untuk mendekatkan para siswa pada sejarah lokal.

"Selama ini mereka lebih mengenal sejarah dunia atau Indonesia, tapi kurang mengenal sejarah lokal karena memang tidak ada di kurikulum," kata Thomas.

Dalam kurikulum yang diajarkan selama ini hanya sejarah Indonesia atau dunia. Karenanya, pameran arsip dan benda bersejarah ini sangat bermanfaat untuk mengenalkan daerahnya kepada siswa.

SMP-Pius-Cilacap-a.jpg

Thomas menyebut, selama ini siswa hanya mengenal Benteng Pendem, Teluk Penyu, dan Kaliyasa. Sedangkan banyak sejarah lain yang ada di Cilacap, namun jarang diketahui. 

"Dengan pameran ini, siswa bisa melihat ternyata tidak hanya itu saja yang menjadi bagian dari sejarah Cilacap, namun ada sejarah lainnya," ujarnya. 

Dalam pameran tersebut, siswa dapat melihat koleksi sejarah Cilacap, seperti surat-surat, peta era kolonial, benda-benda cagar budaya, foto-foto Cilacap tempo doeloe dan lainnya.

Menurutnya, kerja sama dengan Tjilatjap History ini merupakan yang pertama kali, dan SMP Pius Cilacap menjadi inisiator pameran untuk tingkat sekolah.

Ratusan siswa dari kelas VII hingga IX secara bergiliran melihat-lihat arsip sejarah yang dipandu Riyadh Ginanjar, Ketua Komunitas Tjilatjap History. Mereka tampak antusias menyaksikan koleksi arsip dan sejumlah artefak yang ditampilkan.

Siswa juga antusias mendengarkan penjelasan dari Riyadh. Mereka rata-rata ingin tahu sejarah kerajaan di Cilacap.

Bahkan, beberapa siswa kelas VIII tampak mengagumi kualitas kertas dokumen lawas dan foto kota Cilacap era tahun 1945.

Thomas mengharapkan, usai diadakannya kegiatan ini mereka mengenal sejarah lokal, sehingga nantinya mereka akan peduli pada arsip yang ada di rumah.

SMP-Pius-Cilacap-b.jpg

"Atau mungkin menemukan sesuatu yang dianggap cagar budaya dan mereka bisa peduli untuk merawat, memelihara, atau mengingatkan yang lain ada kerusakan atau tidak. Sehingga nanti untuk benda-benda bersejarah itu bisa diangkat (beritanya)," cetusnya.

Ia juga mengharapkan para siswa kelak dapat bertindak sebagai pewarta sejarah.

"Jika nanti ada sejarah Cilacap yang telah berubah wujud menjadi legenda atau mitos, mereka bisa menjelaskan yang sebenarnya seperti apa," ungkap Thomas.

Sementara itu, Riyadh Ginanjar selaku pemandu pameran terlihat meladeni para siswa SMP Pius Cilacap dengan sabar dan sungguh-sungguh. "Kami ingin membuat museum khusus sejarah lokal. Sementara saat ini kami sedang berproses, dan mendaftarkan diri sebagai yayasan ke Kemenkumham," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES