Politik

Jadi King Maker, Ini Pilihan Rasional Jokowi dan Mega di Pilpres 2024

Rabu, 11 Mei 2022 - 13:36 | 31.66k
Presiden Jokowi saat bersilaturahmi ke kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. (FOTO: dok IG Puan Maharani)
Presiden Jokowi saat bersilaturahmi ke kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. (FOTO: dok IG Puan Maharani)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dinilai akan berperan penting dalam hajat demokrasi lima tahunan, pemilihan presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

"Keduanya adalah king maker," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Robi Sugara kepada wartawan, Rabu 11 Mei 2022.

Jokowi dan Mega menjadi king maker karena keduanya memiliki kemampuan secara politik untuk menentukan sosok penentu siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung pada Pilpres 2014.

Menurutnya, Jokowi sebagai presiden dua periode yang diusung PDI-P memiliki pendukung militan dan sudah tentu pendapat Presiden akan sangat dipertimbangkan dalam penentuan pasangan calon yang diusung partai banteng pada pilpres 2024.

"Sementara itu, Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P selain memiliki suara terbanyak dalam pemilu kemarin, partai ini memiliki pengikut yang ideologis dan satu komando," kata Robi. 

Ia menilai pilihan rasional secara politik dari dua king maker ini adalah memadukan antara Prabowo Subianto - Puan Maharani dalam pilpres 2014. Untuk Jokowi misalnya, Prabowo dan Puan adalah orang adalah orang dekat yang pernah menjadi anak buahnya. 

Sebelum menjabat sebagai Ketua DPR, Puan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada kepemimpinan pertama Presiden Jokowi, 2014-2019. 

"Boleh dikatakan Presiden Jokowi puas dengan kinerja Puan karena ia terus dipakai sampai akhir masa jabatan periode pertama. Puan tak dipilih lagi sebagai menteri semata karena terpilih sebagai Ketua DPR," kata Robi.

Sementara itu, Prabowo Subianto adalah Menteri Pertahanan di kabinet Presiden Jokowi saat ini. Meski Jokowi dan Prabowo pernah bertarung sengit di pilpres 2014 dan 2019, namun hubungan keduanya tetap terjalin baik. 

"Dan pilpres 2024 adalah waktu yang pas bagi Jokowi yang tak bisa mencalonkan lagi untuk memberikan kesempatan bagi Prabowo," katanya. 

Selain itu, Robi melihat jika sosok Prabowo - Puan nantinya memenangi pemilu, maka tak perlu diragukan program-program Jokowi akan tetap berjalan. Salah satunya adalah megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan. 

"Presiden Jokowi tak perlu khawatir proyek-proyek yang sudah ia bangun jadi terbengkalai setelah ia turun dari kekuasaan," kata Robi. 

Bagi Megawati, lanjutnya, mengusung sosok Puan yang tak lain adalah putrinya sendiri adalah pilihan paling logis. Robi menilai, tak ada kader PDI-P lain selain Puan yang saat ini layak untuk diusung di pilpres 2024. Puan bisa melanjutkan tradisi keluarga Soekarno sebagai pemimpin bangsa ini.

"Namun tentu saja tak hanya sekedar punya trah Soekarno, Puan juga layak diusung karena sudah berpengalaman sebagai menteri hingga Ketua DPR," katanya. 

"Kini saat yang tepat untuk kembali mengulang sejarah dengan memasangkan Prabowo dan Puan Maharani sebagai calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2024," kata Robi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES