Peristiwa Nasional

Mentan RI Yakin Wabah PMK Bisa Diatasi, Pemkab Gresik Upayakan Bantuan

Selasa, 10 Mei 2022 - 19:58 | 30.97k
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat memberikan keterangan pers usai kunjungan ke PT Polowijo Gosari (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat memberikan keterangan pers usai kunjungan ke PT Polowijo Gosari (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menyebut wabah PMK (Penyakit mulut dan kuku) bisa dikendalikan. Hal itu diungkapkan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (10/5/2022).

Menteri Yasin mengatakan total kasus di Indonesia ada dua ribuan. Kasus terbanyak terjadi di empat daerah Jawa Timur dan dua daerah di Aceh. Dari penanganan awal, dia yakin wabah ini bisa dikendalikan.

"Kerja keras bersama pemerintahan daerah endemi sudah kami lakukan. Yang terkontaminasi dua ribuan, kemudian yang mati tidak banyak dibawah tiga persen. Pengendalian bisa kita lakukan," katanya.

Meski tak menular ke manusia, Mentan Yasin meminta pemerintah daerah sigap serta melakukan langkah antisipatif. Mulai dari pengawasan lalulintas ternak maupun pemberian vitamin.

Di wilayah yang terdapat kasus PMK, Kementan RI telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). Untuk itu, pemerintah pusat langsung melakukan pemantauan secara berkala.

Menteri-Pertanian-RI-Syahrul-Yasin-Limpo.jpgMentan RI Syahrul Yasin Limpo saat berpamitan kepada Forkopimda Gresik usai kunjungan kerja (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

"Tapi kita gak boleh pede, dan berharap tidak ada pemusnahan, PMK ini tidak menular pada manusia, para dokter hewan kita turunkan ke wilayah endemi," terangnya.

Sementara itu, Pemkab Gresik, Jawa Timur bakal mengupayakan bantuan kepada peternak yang sapinya terinfeksi virus. Data terakhir per kemarin, ada 729 ekor sapi yang terjangkit dan 13 lainnya mati. 

Bupati Fandi Akhmad Yani menyatakan sejak kasus pertama dilaporkan, dirinya melakukan gerak cepat. Dari arahan Mentan RI, dia bakal melakukan kordinasi antarsektor. Bahkan menggandeng akademisi dari Universitas Airlangga.

"Arahan Pak Menteri ini, nanti akan saya rapat dan kordinasi melibatkan akademisi dari Unair untuk penanganan kasus ini. Juga mengupayakan bantuan kepada dari dana BTT," ungkapnya.

Gus Yani menerangkan, pihaknya juga meminta jajaranya untuk mendapat populasi sapi baik yang sehat maupun dalam kondisi saki. Hal ini penting agar pengawasan bisa dilakukan maksimal.

Bupati juga meminta kepada masyarakat agar menyikapi wabah ini dengan bijak. Apalagi sampai termakan hoaks dengan menjual sapi dengan harga murah.

"Para camat kami minta mendata populasi sapi yang ada di wilayahnya. Sementara penyebaran wabah PMK ada di Gresik selatan," tambah orang nomor satu di Pemkab Gresik mendampingi Mentan RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES