Pemerintahan

Kenangan Gubernur Khofifah Bersama Nyai Hj Lily Wahid, Peduli Anak-Anak Negeri Ini

Selasa, 10 Mei 2022 - 19:33 | 45.25k
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan kesaksian sosok Hj. Lily Khodijah Wahid di Kompleks Pemakaman Ponpes Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Selasa (10/5/2022). (FOTO: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memberikan kesaksian sosok Hj. Lily Khodijah Wahid di Kompleks Pemakaman Ponpes Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Selasa (10/5/2022). (FOTO: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan kesaksiannya tentang sosok Almh. Hj. Lily Khodijah Wahid (Lily Wahid). Menurut Khofifah, Lily Wahid merupakan tokoh yang luar biasa peduli terhadap pendidikan anak-anak di Indonesia. Terlebih kepada penguasaan Matematika dan Teknologi.

Kesaksian Khofifah tersebut ia sampaikan dalam prosesi pemakaman Lily Wahid di Kompleks pemakaman keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Selasa (10/5/2022).

Khofifah berbagi kenangan kepada kita semua tentang sosok Lily Wahid.

Khofifah-Indar-Parawansa-17.jpgLantunan doa yang diberikan para pejabat perempuan kepada Hj. Lily Khodijah Wahid di Ponpes Tebuireng, Selasa (10/5/2022). (Foto: Thaoqid Nur/TIMES Indonesia)

"Tanggal 19 April yang lalu, beliau sempat dawuh (bicara red) via WhatsApp. Beliau berencana tanggal 26 April akan berziarah dan silaturahim ke Tebuireng. Beliau dawuh, selesai dari Tebuireng berencana silaturahim dengan saya," kenang Khofifah di Kompleks Pemakaman Ponpes Tebuireng, Selasa (10/5/2022).

Khofifah mengenang bentuk kepedulian Lily Wahid terhadap pendidikan anak-anak di negeri ini.

"Beliau dawuh ada hal yang tidak bisa diprediksi oleh kita semua. Ada hal yang harus dilakukan penguatan pada anak-anak di negeri ini, yakni melalui penguatan matematika. Sesuatu yang mungkin tidak dibayangkan orang," ungkap Khofifah.

"Digitalisasi sistem seberapa banyak memproduksi kemungkinan kreativitas berfikir kita, ahli coding yang dibutuhkan hari ini, dan beliau dalam usia seperti saat ini, beliau memikirkan masa depan bangsa melalui anak-anak yang negara-negara maju selalu sainsnya tinggi. Sains technology engineering mathematics," sambungnya.

Khofifah mengatakan bahwa sosok Lily Wahid memiliki passion yang luar biasa di bidang Matematika.

Khofifah lantas melanjutkan kenang-kenangan terakhirnya bersama dengan Lily Wahid. Bahwa Khofifah tidak mendapat kabar Lily Wahid sedang dalam pengobatan penyakit jantung yang dideritanya.

"Ternyata tanggal 24, Ning Fifi putrinya beliau menyampaikan bahwa bu nyai Lily Khodijah Wahid sedang diobservasi. Saat itu saya bersama duafa, masaakin, dan anak yatim di Ponorogo. Saya bersama sama mereka di bulan puasa, yang sedang berpuasa meminta doa kepada semua yang hadir," ungkap Khofifah.

"Ada fatihah yang kita hadiahkan kepada beliau yang saat itu sedang dilakukan observasi jantung," Tegas Khofifah.

Khofifah bersaksi bahwa sampai akhir hayat Lily Wahid, beliau masih menjadi sosok pejuang. Perjuangan tersebut Lily Wahid upayakan melalui Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdatul Ulama (NU).

"Kami bersambung komunikasi, kami bersambung pikiran, kami bersambung perjuangan. Beliau sampai dengan akhir masa hayatnya masih bersama sama berjuang melalui PP Muslimat Nahdatul Ulama," pungkasnya.

Iringan doa dan tahlil terus mengalir kepada Lily Wahid dari para pelayat yang hadir. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES