Ekonomi

Berkah Idul Fitri, Pedagang Ketupat di Blitar Kebanjiran Pesanan

Senin, 09 Mei 2022 - 21:07 | 26.53k
Wahyudi sedang mentiriskan ketupat usai dimasak di rumahnya Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Senin (09/5/2022). (Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)
Wahyudi sedang mentiriskan ketupat usai dimasak di rumahnya Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Senin (09/5/2022). (Foto: Sholeh/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Lebaran benar-benar menjadi berkah bagi semua. Tak terkecuali bagi Wahyudi penjual ketupat warga Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Ia mengaku kebanjiran permintaan ketupat pada lebaran tahun ini.

"Alhamdulillah, permintaan ketupat luar biasa. Bahkan baru saja ada pondok pesantren yang minta dibuatkan 1.000 ketupat," kata Wahyudi, Senin (09/5/2022). 

Hanya dalam waktu seminggu atau sejak hari idul Fitri, Wahyudi mampu menjual 5 ribu ketupat. Saking banyaknya pesanan, ia terpaksa melibatkan seluruh anggota keluarga. Mulai istri, anak hingga tetangganya.

"Ketupat ini usaha tahunan kami. Saya lakoni turun temurun dari orang tua. Hanya membuat ketika Lebaran saja," urainya.

Mereka yang membantu masing-masing punya tugas sendiri. Ada yang bertugas membuat kelontongan atau merangkai janur untuk ketupat, memasak hingga menggantungkan ketupat di emperan atau teras depan rumah. 

Saking banyaknya ketupat yang diproduksi, tungku dan panci yang digunakan Wahyudi juga berukuran jumbo. Dalam satu kali masak bisa menampung sedikitnya 800 hingga 1.000 ketupat. 

"Ketupat bikinan saya memang beda, karena dimasak menggunakan kayu mahoni. Pengapiannya sempurna dibanding dengan kompor gas," tambahnya.

Wahyudi menjelaskan, pada bulan puasa biasanya sudah banyak warga yang pesan dibuatkan ketupat dalam jumlah banyak. Nanti, ketikan lebaran ketupat diambil sendiri oleh pemesan. Menurut Wahyudi bahkan seminggu sejak Lebaran, masih ada yang pesan untuk acara keluarga.

"Rata-rata yang pesan sudah pernah merasakan ketupat kami. Bahkan pada hari kelima setelah Lebaran banyak yang antre di depan rumah," jelas Wahyudi.

Untuk harga, dikatakan Wahyudi, tergantung ukuran. Ia menjual tidak per biji tetapi per sepuluh biji. Untuk ukuran kecil per sepuluh biji dipatok Rp22 ribu, ukuran sedang Rp50 ribu. 

Omzet Wahyudi pun tak tanggung Tanggung. Dalam tiga hari memproduksi, ia bisa mengantongi omzet Rp10 juta lebih. 

"Tahun lalu malah bisa sampai 9 ribu ketupat.Tahun ini hanya sekitar 5 ribu. Mudah-mudahan tahun depan bisa membuat lebih banyak lagi," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES