Kesehatan

15 Kasus Hepatitis Akut  Sudah Ditemukan di Indonesia Sejak 27 April 2022

Senin, 09 Mei 2022 - 19:15 | 59.87k
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers di Jakarta (foto: Dokumen/Setkab)
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers di Jakarta (foto: Dokumen/Setkab)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa sejak tanggal 27 April 2022, terdapat sebanyak 15 kasus hepatitis akut yang telah ditemukan di Indonesia.

Oleh karena itu, berdasarkan temuan tersebut Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran khusus kepada pengelola rumah sakit hingga puskesmas di desa, agar meningkatkan kewaspadaan.

Kemudian, dia mengajak masyarakat tidak meremehkan penyakit ini apalagi sampai mengabaikan. Kasus hepatitis akut ini memang baru pertama kali menelan korban yang jumlahnya sangat fantastis di Indonesia, namun keberadaannya tidak boleh dianggap remeh.

"Tanggal 27 April, Indonesia menemukan tiga kasus di Jakarta dan kita sudah keluarkan edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini. Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus," kata Menkes Budi di Jakarta, Senin (9/5/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan, Kementerian Kesehatan saat ini tengah melakukan koordinasi dan diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan bekerja sama dengan negara Amerika Serikat dan Inggris untuk mendeteksi serta mencari tahu penyebab penyakit misterius tersebut.

"Kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100% menyebabkan adanya hepatitis akut ini. Penelitian dilakukan bersama-sama agar bisa dideteksi cepat penyakit ini," ungkap Menkes Budi.

Dia menambahkan, bahwa kemungkinan besar adalah Adenovirus 41, tetapi ada juga banyak kasus pasien hepatitis akut yang tak ada Adenovirus 41 ini. Jadi pihaknya masih melakukan penelitian ini bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk mencari penyebabnya.

"Tetapi yang perlu dilakukan masyarakat yang pertama adalah virus ini menular lewat asupan makanan lewat mulut masyarakat. Jadi rajin cuci tangan saja. Ciri-cirinya biasanya buang air besar dan ketika mulai ada demam, tolong mulai dicek SGOT dan SGPT yang normalnya 30. Kalau di atas itu, tolong dibawa ke dokter," pungkas Menkes Budi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES