Ekonomi

Ini Kue Tradisional yang Sering Ditemui di Rumah Warga Probolinggo saat Lebaran

Senin, 09 Mei 2022 - 19:24 | 97.32k
Aneka kue tradisional yang ada di meja tamu. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Aneka kue tradisional yang ada di meja tamu. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Momen lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, tentu tak lepas dengan adanya hidangan kue di meja tamu rumah masing-masing. Namun, di Kabupaten Probolinggo, Jatim, masih banyak warga yang lebih menyukai menyajikan aneka kue tradisional dari pada kue kemasan bermerek.

Kue-kue tradisional itu sering ditemui di rumah-rumah warga pedesaan di Kabupaten Probolinggo. Aneka kue itu hasil dari olahan tangan warga sendiri. Biasanya, kue ini sering muncul ketika momen lebaran saja.

Hanya saja, ada beberapa warga yang memilih menyajikan kue dan makanan ringan berkemasan. Sebab, kue modern itu lebih mudah didapatkan di toko-toko tanpa harus sibuk-sibuk membuatnya sendiri di dapur.

Kue tradisional itu di antaranya, kue satru, kue sagun, kue kembang gulo, kue nanas, kue salju, dan banyak lagi aneka kue lainnya. Kue-kue olahan rumah ini justru lebih banyak diminati warga dari pada kue modern ketika momen lebaran.

"Ada juga yang juga yang menjual kue tradisional ini. Tapi nggak banyak. Karena buatnya musiman di momen lebaran saja. Kalau saya lebih suka buat sendiri," ungkap Tutik Ulliyah, salah seorang warga Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.

Ia mengaku, kue tradisional seperti itu lebih banyak diminati masyarakat yang bersilaturrahim di momen lebaran. Selain untuk melestarikan warisan para pendahulu, juga untuk mengenalkan pada generasi muda tentang kue tersebut.

"Kue ini tanpa pengawet dan tidak ada masa kadaluwarsanya. Di rumah saya saja, kue tradisional ini lebih laris dan cepet habis," pungkas seorang ibu rumah tangga ini.

Hal senada juga disampaikan Umi Kulsum, seorang ibu rumah tangga asal Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton. Di rumahnya, kue yang dihidangkan berupa kue kembang gulo, satru dan sagun. Ia memilih hidangan aneka kue tradisional itu, lantaran lebih banyak peminatnya.

Selain itu, budget yang dikeluarkan untuk membuat kue tersebut lebih murah dari pada harus beli kue modern di toko atau swalayan. Apalagi, momen lebaran ini cukup kental dengan sebuah nuansa kekunoan. Sehingga sangst serasi bila kue yang dihidangkan juga kue tradisional.

"Di desa ini banyak warga yang lebih memilik kue tradisional untuk sajian meja tamu di momen lebaran. Meski ada juga yang kue modern karena lebih simpel," ungkap warga Kabupaten Probolinggo ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES